Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menyatakan, Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bangdiklat) yang ada di daerah itu siap menjadi kampus Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) pertama di Indonesia.

"Jika Bandiklat menjadi kampus revolusi mental, Kaltim dapat menjadi pelopor GNRM di Indonesia,"kata Awang Faroek, pada pelatihan Internalisasi dan Implementasi Revolusi Mental yang dilaksanakan di Kantor Bandiklat Kaltim, Kamis.

Tahun ini pelatihan membangun revolusi mental telah dilaksanakan dua kali oleh jajaran Pemprov Kaltim, yang sebelumnya dilaksanakan di Subang, Jawa Barat.

Pelatihan tersebut diikuti 150 Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemngprov Kaltim dan akan berlangsung selama dua hari yakni mulai 25 hingga 26 Agustus 2016.

Bandiklat yang ada di Kecamatan Samarinda Seberang kata Awang Faroek, memiliki berbagai fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung untuk penyelenggaraan tersebut, sehingga penyelenggaraan GNRM di Indonesia bisa dilaksanakan di Kaltim.

"Mulai tahun ini Bandiklat Kaltim terbuka untuk umum dan menjadi kampus revolusi mental di Indonesia. Pelatihan ini akan saya sampaikan ke Presiden Joko Widodo bahwa Bandiklat Kaltim siap menjadi kampus revolusi mental," jelas Awang Faroek Ishak.

Gerakan tersebut katanya, dimulai dari jajaran Pemprov Kaltim, kemudian diikuti 10 kabupaten/kota selanjutnya terbuka untuk umum, termasuk bagi seluruh provinsi di Indonesia.

Fasilitas dan sarana yang dibangun di Bandiklat Kaltim tambahnya, untuk meningkatkan kualitas SDM, sudah memadai.

"Bahkan berbagai pelatihan telah dilaksanakan di Bandiklat. Hanya saja, pendidikan karakter yang belum dilaksanakan, sehingga mulai tahun ini Pemprov Kaltim siap menjadikan Bandiklat menjadi Kampus Revolusi Mental," kata Awang Faroek.

Sementara, Kepala Bandiklat Kaltim Syafruddin Pernyata mengatakan, secara fisik Bandiklat Kaltim siap dengan fasilitas dan sarana sangat mendukung.

"Baik untuk peserta menginap dan `capacity building` atau peningkatan kapasitas sudah dimiliki Bangdiklati Kaltim. Apa yang dicanangkan Awang Faroek Ishak untuk menjadikan Bandiklat Kaltim menjadi kampus revolusi mental tentu sebagai motivasi kami dalam meningkatkan kualitas pelayanan di lembaga ini," jelasnya.

Secara makna lanjut Safruddin Pernyata, Bandiklat Kaltim juga telah siap melaksanakan revolusi mental.

"Berdasarkan pengalaman, bangsa ini dibangun tidak hanya badannya saja tetapi jiwanya juga. Karena jiwa ini berkaitan dengan mental, kami yakin jika mental bangsa atau pegawai ini baik tentu akan baik, jika mental tidak baik, maka kehancuran yang diterima bangsa ini. Jadi pada prinsipnya, Bangdiklat Kaltim siap menjadi Kampus Gerakan Nesional Revolusi Mental," ujar Safruddin Pernyata.

Pimpinan ESQ 165 Ari Ginanjar yang menjadi salah satu pembicara pada pelatihan itu mengaku, mengapresiasi apa yang dilakukan Gubernur kaltim Awang Faroek Ishak terkait revolusi mental tersbeut.

"Saya yakin, dengan semangat yang dibangun Awang Faroek Ishak dapat menjadi modal kebangkitan rakyat Kaltim, khususnya PNS Kaltim. Karena Kaltim membangun kebangkitan bangsa melalui revolusi mental," kata Ari Ginanjar. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016