Penajam (ANTARA Kaltim) - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Amir Sindrang mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap pemerintah daerah setempat yang menelantarkan sarana olahraga Stadion Penajam tanpa ada perawatan.
"Stadion yang pembangunannya telah menghabiskan dana miliaran rupiah itu, saat ini kondisinya terlantar karena tidak dirawat, bahkan beberapa bagian mengalami kerusakan," kata Amir Sindrang di Penajam, Minggu.
Untuk pengelolaan Stadion Penajam yang berlokasi di Kilometer 9 Nipah-nipah tersebut, lanjut Amir, Pemkab Penajam Paser Utara sebenarnya telah membentuk Unit Pelaksana Teknsi (UPT).
Namun, setelah pengelolaan stadion itu dialihkan kepada UPT, justru kondisi stadion semakin terlantar dan rusak.
"Kami pertanyakan kinerja UPT pengelola stadion, karena tidak terlihat adanya perawatan dan pemeliharaan," katanya.
Bangunan stadion megah itu terlihat telantar sehingga sudah tidak layak digunakan untuk kegiatan olahraga. Apalagi, banyak sampah dan rumput liar dibiarkan merambat sampai ke dinding.
Bahkan, dinding bangunan yang diselimuti rumput tersebut tampak retak-retak dan sejumlah fasilitas stadion yang rusak serta hilang.
Amir Sindrang mengakui kegiatan olahraga di Kabupetan Penajam Paser Utara kurang mendapat perhatian, selain bantuan anggaran pemerintah daerah yang minim, arena olahraga yang seharusnya dikelola dengan baik juga ditelantarkan tanpa perawatan.
Ia berharap UPT Stadion maupun pemerintah daerah setempat dapat melakukan perbaikan dan perawatan terhadap stadion tersebut.
"Stadion bisa menjadi sumber pendapatan daerah bila dikelola dengan baik, seperti daerah lain sukses mengelola stadion dengan maksimal," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga harus memastikan pengelolaan stadion tersebut dilakukan dengan baik, karena arena olahraga itu menjadi salah satu tempat yang kerap digunakan para atlet untuk berlatih. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Stadion yang pembangunannya telah menghabiskan dana miliaran rupiah itu, saat ini kondisinya terlantar karena tidak dirawat, bahkan beberapa bagian mengalami kerusakan," kata Amir Sindrang di Penajam, Minggu.
Untuk pengelolaan Stadion Penajam yang berlokasi di Kilometer 9 Nipah-nipah tersebut, lanjut Amir, Pemkab Penajam Paser Utara sebenarnya telah membentuk Unit Pelaksana Teknsi (UPT).
Namun, setelah pengelolaan stadion itu dialihkan kepada UPT, justru kondisi stadion semakin terlantar dan rusak.
"Kami pertanyakan kinerja UPT pengelola stadion, karena tidak terlihat adanya perawatan dan pemeliharaan," katanya.
Bangunan stadion megah itu terlihat telantar sehingga sudah tidak layak digunakan untuk kegiatan olahraga. Apalagi, banyak sampah dan rumput liar dibiarkan merambat sampai ke dinding.
Bahkan, dinding bangunan yang diselimuti rumput tersebut tampak retak-retak dan sejumlah fasilitas stadion yang rusak serta hilang.
Amir Sindrang mengakui kegiatan olahraga di Kabupetan Penajam Paser Utara kurang mendapat perhatian, selain bantuan anggaran pemerintah daerah yang minim, arena olahraga yang seharusnya dikelola dengan baik juga ditelantarkan tanpa perawatan.
Ia berharap UPT Stadion maupun pemerintah daerah setempat dapat melakukan perbaikan dan perawatan terhadap stadion tersebut.
"Stadion bisa menjadi sumber pendapatan daerah bila dikelola dengan baik, seperti daerah lain sukses mengelola stadion dengan maksimal," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga harus memastikan pengelolaan stadion tersebut dilakukan dengan baik, karena arena olahraga itu menjadi salah satu tempat yang kerap digunakan para atlet untuk berlatih. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016