Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menemui Menteri BUMN Rini Soemarno untuk mengundang perusahaan milik negara menangkap peluang investasi bidang infrastruktur di provinsi itu.
"Saya mengundang Ibu Rini langsung datang ke Provinsi Kalimantan Utara untuk melakukan kunjungan kerja. Beliau menyanggupi, dua minggu lagi dijadwalkan akan datang," kata Irianto di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.
Menurut dia pada pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut banyak hal yang dibahas mulai dari pembangunan infrastruktur, industri pupuk, kawasan industri hingga layanan kelistrikan.
Khusus infrastruktur, Irianto mengatakan Kalimantan Utara saat ini sedang mempromosikan 10 pembangunan infrastruktur seperti prasarana jalan, jembatan dan telekomunikasi di perbatasan.
Ia menjelaskan, peluang BUMN untuk ikut berpartisipasi membangun pabrik pupuk termasuk amoniak sangat terbuka karena Kalimantan Utara memiliki potensi gas yang sangat besar.
Pengembangan Bandara Perintis di perbatasan, pembangunan Bandara Sebatik dan perpanjangan runway bandara internasional di Tarakan dan Tanjung Harapan Tanjung Selor.
Pembangunan pelabuhan dan dermaga di tujuh lokasi seperti di Pesawan, Bulungan, pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, pelabuhan Malundung, Tarakan, pelabuhan Sebatik Nunukan, pelabuhan Bebatu, Tana Tidung, dan termasuk pelabuhan internasional Tanah Kuning, Bulungan.
Selanjutnya pembangunan Jembatan Bulan (Bulungan - Tarakan), pembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor, termasuk pembangunan infrastruktur listrik PLTMG 31 MWDAN PLTA 10.060 MW.
"Kita berahap BUMN bisa berpatisipasi penuh ikut membangun infrastruktur dan kelistrikan di Kalimantan Utara ini," katanya.
Provinsi termuda Indonesia yang disahkan pada Oktober 2012 itu juga mengundang BUMN untuk mengembangkan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning, di Kabupaten Bulungan.
"Kami sudah siapkan lahan berkisar 7.500-10.000 hektare, di lokasi strategis dekat pantai dan pelabuhan yang di wilayah itu terdapat kawasan perkebunan, pertambangan batubara," ujarnya.
Untuk mendukung kawasan industri tersebut tambah Irianto, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sudah membuka jalan selebar 30 meter yang menjadi akses dari kota Tanjung Selor ke kawasan itu.
"Dana pembangunan infrastruktur dan kawasan tentunya selain dari APBD, tentu juga diharapkan dari BUMN sebagi investor," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Saya mengundang Ibu Rini langsung datang ke Provinsi Kalimantan Utara untuk melakukan kunjungan kerja. Beliau menyanggupi, dua minggu lagi dijadwalkan akan datang," kata Irianto di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.
Menurut dia pada pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut banyak hal yang dibahas mulai dari pembangunan infrastruktur, industri pupuk, kawasan industri hingga layanan kelistrikan.
Khusus infrastruktur, Irianto mengatakan Kalimantan Utara saat ini sedang mempromosikan 10 pembangunan infrastruktur seperti prasarana jalan, jembatan dan telekomunikasi di perbatasan.
Ia menjelaskan, peluang BUMN untuk ikut berpartisipasi membangun pabrik pupuk termasuk amoniak sangat terbuka karena Kalimantan Utara memiliki potensi gas yang sangat besar.
Pengembangan Bandara Perintis di perbatasan, pembangunan Bandara Sebatik dan perpanjangan runway bandara internasional di Tarakan dan Tanjung Harapan Tanjung Selor.
Pembangunan pelabuhan dan dermaga di tujuh lokasi seperti di Pesawan, Bulungan, pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, pelabuhan Malundung, Tarakan, pelabuhan Sebatik Nunukan, pelabuhan Bebatu, Tana Tidung, dan termasuk pelabuhan internasional Tanah Kuning, Bulungan.
Selanjutnya pembangunan Jembatan Bulan (Bulungan - Tarakan), pembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor, termasuk pembangunan infrastruktur listrik PLTMG 31 MWDAN PLTA 10.060 MW.
"Kita berahap BUMN bisa berpatisipasi penuh ikut membangun infrastruktur dan kelistrikan di Kalimantan Utara ini," katanya.
Provinsi termuda Indonesia yang disahkan pada Oktober 2012 itu juga mengundang BUMN untuk mengembangkan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning, di Kabupaten Bulungan.
"Kami sudah siapkan lahan berkisar 7.500-10.000 hektare, di lokasi strategis dekat pantai dan pelabuhan yang di wilayah itu terdapat kawasan perkebunan, pertambangan batubara," ujarnya.
Untuk mendukung kawasan industri tersebut tambah Irianto, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sudah membuka jalan selebar 30 meter yang menjadi akses dari kota Tanjung Selor ke kawasan itu.
"Dana pembangunan infrastruktur dan kawasan tentunya selain dari APBD, tentu juga diharapkan dari BUMN sebagi investor," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016