Samarinda (ANTARA Kaltim) - Komando Distrik Militer 0902 Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, meringkus seorang warga Yogyakarta berinisial MJ (48), yang mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara berpangkat kolonel.

Komandan Kodim 0902 Tanjung Redeb Letkol Czi Slamet Santoso saat dihubungi dari Samarinda, Jumat, mengatakan dari tangan anggota BIN gadungan itu diamankan senjata api organik jenis pistol buatan PT Pindad beserta sebuah "magazine" berisi delapan butir peluru dan kartu tanda anggota TNI dan BIN.

"Awalnya pada Selasa (10/5), saya diberi tahu akan ada tamu yang mengaku sebagai anggota BIN berpangkat kolonel. Keesokan harinya, MJ datang ke Berau dan minta dijemput di bandara. Namun, karena curiga, saya kemudian mengajukan beberapa pertanyaan seputar kedinasan, tetapi dia tidak bisa menjawab," ujar Slamet.

Dari kecurigaan itulah, lanjutnya, dilakukan penggeledahan pada tas MJ hingga ditemukan kartu tanda anggota TNI dan BIN, sepucuk pistol organik buatan PT Pindad beserta delapan butir peluru.

"Karena pertanyaan yang saya ajukan tidak dijawab, dia (MJ) akhirnya mengaku hanya sebagai wiraswasta sehingga saat itu langsung kami amankan," katanya.

"Pengakuan MJ juga sudah kami konfrontasi dengan istrinya yang mengaku selama ini suaminya hanya bekerja sebagai wiraswasta, yakni mengerjakan proyek pengadaan," kata Slamet Santoso.

Saat ini, anggota BIN gadungan sudah diserahkan ke Polda Kaltim untuk diproses lebih lanjut.

"Dia adalah warga Yogyakarta, tetapi sebenarnya dia lahir di Bulungan, Kalimantan Utara. Hari itu juga (Rabu, 11/5), kami langsung serahkan ke Kodam VI Mulawarman di Balikpapan untuk diperiksa lebih lanjut. Saat ini, anggota BIN gadungan itu sudah diamnkan di Polda Kaltim untuk proses hukum lebih lanjut," tutur Dandim.

Slamet Santoso menambahkan kedatangan anggota BIN gadungan tersebut untuk meminta proyek ke Bupati Berau. Bahkan, MJ mengaku sudah sering bolak-balik ke Kota Tarakan dan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

"Ia mengaku pada 2013-2014 sempat menjadi staf khusus Bupati Monokwari, Papua Barat. Saat kami minta keterangan MJ juga mengaku sudah sering pergi ke Tarakan dan Nunukan dan kemungkinan dia leluasa di Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, karena dikenal sebagai intelijen. Bahkan, salah satu maskapai penerbangan juga mengenal dia sebagai intelijen," ujar Slamet Santoso. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016