Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, fokus menyelesaikan empat proyek pengembangan dan pembangunan infrastruktur untuk mengatasi krisis air yang kerap terjadi di daerah itu, terutama saat musim kemarau.
"Kebutuhan air bersih warga Kota Balikpapan Sayid MN Fadli saat dihubungi di Balikpapan, Rabu.
Ia menjelaskan keempat proyek infrastruktur itu masing-masing pengembangan dan perluasan Bendungan atau Waduk Manggar hingga kapasitas tampungan air mencapai 16 juta meter kubik, kemudian perluasan Waduk Teritip yang rencananya mulai dioperasikan (terisi air) pada sekitar Agustus atau September 2016.
Selain itu, lanjut Sayid, Pemerintah Kota Balikpapan secara simultan juga berupaya agar bisa memanfaatkan Waduk Wain dan membangun Embung Aji Raden sebagai bahan baku produksi air bersih PDAM setempat.
Pada 2016, proyek pengerjaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) juga akan rampung, sehingga bisa dioperasikan pada 2017.
"Pembangunan IPAL juga dilakukan dan ditargetkan selasai akhir 2016, diharapkan pada 2017 IPAL itu sudah bisa berproduksi untuk memenuhi air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)," ujarnya.
Ia menambahkan untuk menuntaskan permasalahan krisis air di Kota Balikpapan membutuhkan waktu sekitar 14 tahun atau pada 2030 warga Kota Balikpapan sudah tidak kekurangan air bersih.
"Ketergantungan Balikpapan pada pasokan air bersih melalui waduk tadah hujan, membuat kota ini sangat tergantung pada kondisi cuaca," jelasnya.
Dalam kunjungan kerja sehari di Kaltim pada akhir Maret lalu, Presiden Joko Widodo menyempatkan meninjau proyek pembangunan Bendungan Teritip di Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan.
Bendungan dengan proyek konstruksi yang anggarannya gabungan antara APBN dan APBD itu ditargetkan rampung pada 19 Desember 2016, dari sejak pertama kali dibangun pada 24 Februari 2014.
"Saya mendapatkan keluhan dari Pak Wali Kota bahwa di Balikpapan terjadi krisis air dan kita ingin pembangunan waduk Teritip ini bisa dipercepat agar sebelum hujan musim depan ini sudah bisa diselesaikan," kata Presiden. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Kebutuhan air bersih warga Kota Balikpapan Sayid MN Fadli saat dihubungi di Balikpapan, Rabu.
Ia menjelaskan keempat proyek infrastruktur itu masing-masing pengembangan dan perluasan Bendungan atau Waduk Manggar hingga kapasitas tampungan air mencapai 16 juta meter kubik, kemudian perluasan Waduk Teritip yang rencananya mulai dioperasikan (terisi air) pada sekitar Agustus atau September 2016.
Selain itu, lanjut Sayid, Pemerintah Kota Balikpapan secara simultan juga berupaya agar bisa memanfaatkan Waduk Wain dan membangun Embung Aji Raden sebagai bahan baku produksi air bersih PDAM setempat.
Pada 2016, proyek pengerjaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) juga akan rampung, sehingga bisa dioperasikan pada 2017.
"Pembangunan IPAL juga dilakukan dan ditargetkan selasai akhir 2016, diharapkan pada 2017 IPAL itu sudah bisa berproduksi untuk memenuhi air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)," ujarnya.
Ia menambahkan untuk menuntaskan permasalahan krisis air di Kota Balikpapan membutuhkan waktu sekitar 14 tahun atau pada 2030 warga Kota Balikpapan sudah tidak kekurangan air bersih.
"Ketergantungan Balikpapan pada pasokan air bersih melalui waduk tadah hujan, membuat kota ini sangat tergantung pada kondisi cuaca," jelasnya.
Dalam kunjungan kerja sehari di Kaltim pada akhir Maret lalu, Presiden Joko Widodo menyempatkan meninjau proyek pembangunan Bendungan Teritip di Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan.
Bendungan dengan proyek konstruksi yang anggarannya gabungan antara APBN dan APBD itu ditargetkan rampung pada 19 Desember 2016, dari sejak pertama kali dibangun pada 24 Februari 2014.
"Saya mendapatkan keluhan dari Pak Wali Kota bahwa di Balikpapan terjadi krisis air dan kita ingin pembangunan waduk Teritip ini bisa dipercepat agar sebelum hujan musim depan ini sudah bisa diselesaikan," kata Presiden. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016