Samarinda (ANTARA Kaltim) - Hasil panen kedelai di Provinsi Kalimantan Timur sepanjang tahun 2015 mengalami peningkatan dari 1.128 ton pada 2014 menjadi 1.519 ton pada 2015 atau naik 34,66 persen.

"Kenaikan produksi kedelai terjadi karena meningkatnya luas panen 23,31 persen dan kenaikan produktivitas menjadi 1,35 kuintal per hektare atau 9,19 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Sabtu.

Menurut dia, terdapat dua daerah yang memiliki peranan penting dalam kenaikan produksi kedelai sepanjang 2015 tersebut, yakni peningkatan yang terjadi di Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Barat.

Dalam tiga tahun terakhir, lanjut dia, perkembangan beberapa hal yang berkaitan dengan kedelai mengalami fluktuasi, baik dilihat dari sisi luas panen, produktivitas, maupun produksinya.

Ia merinci, untuk lua penen misalnya, pada 2013 luasnya 963 hektare (ha) dengan produktivitas mencapai 14,56 kuintal per ha, sehingga produksinya menjadi 1.402 ton kedelai biji kering.

Kemudian pada 2014 Kaltim memiliki luas panen 768 ha dengan produktivitas 14,69 kuintal per ha, sehingga hanya mampu memproduksi kedelai sebanyak 1.128 biji kering.

Selanjutnya di tahun 2015 masih bedasarkan angka sementara, Kaltim memiliki penambahan luas panen hingga menjadi 947 ha dengan produktivitas 16,04 kuintal per ha, sehingga mampu memproduksi kedelai sebanyak 1.519 ton biji kering.

Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, lanjut dia, terdapat dua kota yang tidak memiliki areal tanaman penghasil kedelai, yakni Kota Balikpapan dan Kota Bontang.

Sedangkan delapan daerah yang menghasilkan kedelai sepanjang 2015 adalah Kabupaten Paser memproduksi 137 ton kedelai, Kabupaten Kutai Barat 74 ton, Kutai Kartanegara 154 ton, Kutai Timur 46 ton, dan Kabupaten Berau memproduksi sebanyak 1.011 ton kedelai.

"Berikutnya Kabupaten Penajam Paser Utara menghasilkan kedelai 72 ton, Kabupaten Mahakam Ulu memproduksi 23 ton, dan Kota Samarinda hanya menyumbang 2 ton kedelai biji kering," katanya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016