Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Provinsi Kalimantan Timur terus mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan berupa usaha mikro, kecil, dan menengah, selain kegiatan utama berupa siar Islam.

"Pemuda Muhammadiyah dalam gerakannya lebih mengutamakan siar agama, tetapi sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan upaya meningkatkan peran UMKM juga menjadi perhatian kami," ujar Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Provinsi Kaltim Mohammad Yuhdi di Samarinda, Kamis.

Yuhdi mengemukakan hal itu usai pelantikan pengurus Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kaltim masa bakti 2015-2019.

Saat ini, lanjut dia, banyak pengurus Pemuda Muhammadiyah yang telah memiliki UMKM, baik yang bergerak di sektor perdagangan, penjualan kebutuhan pokok, hingga rumah makan dan kafe.

Sedangkan secara kelembagaan, sudah ada beberapa pengurus Pemuda Muhammadiyah yang berwirausaha membuka kantin di beberapa sekolah, baik kantin di sekolah dasar hingga tingkat atas, bahkan sampai sekolah tinggi atau perguruan tinggi.

"Kami juga akan terus mendorong peningkatan dan pengembangan UMKM di segala sektor, paling tidak hal itu akan kami mulai dari anggota Pemuda Muhammadiyah dulu. Untuk langkah selanjutnya, baru merambah ke semua pelaku UMKM," katanya.

Disinggung mengenai pengembangan pertanian dalam arti luas mngingat di Kaltim masih banyak lahan kosong yang belum termanfaatkan dengan baik, Yuhdi mengakui saat ini organisasinya memang belum mengarah ke sektor itu, tetapi ke depan pasti sektor riil tersebut akan dirambahnya.

"Terima kasih, ini merupakan saran yang bagus karena negeri kita adalah agraris, sehingga sektor pertanian dalam arti luas akan kami rambah, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan," katanya.

Menurut ia, pertumbuhan ekonomi Kaltim hingga kini masih ditopang oleh sektor migas dan penggalian, sehingga sejak beberapa tahun lalu hingga kini sangat terasa pelemahan pertumbuhan ekonomi daerah akibat melemahnya ekonomi global.

Hal ini terjadi lantaran migas dan batu bara yang selama ini menjadi andalan pendapatan daerah melalui ekspor, namun kemudian sejumlah negara tujuan ekspor berhenti atau mengurangi mendatangkan dua komoditas itu, sehingga ekonomi Kaltim yang ditopang kegiatan ekspor menjadi lemah.

Untuk itu, lanjut dia, Pemuda Muhammadiyah akan membantu pemerintah dalam menggalakkan pertanian dalam arti luas dan sektor riil lain, karena sektor ini merupakan komoditas berkelanjutan dan dampaknya nyata bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016