Sangata (ANTARAKaltim) - Jalan Lintas Kalimantan di Kaltim khususnya poros utara sekitar Muara Wahau–Simpang Perdau Bengalon (Kabupaten Kutai Timur) rusak parah sehingga menjadi keluhan warga sekitarnya.
"Kerusakan jalan di daerah ini memang rusak parah, kondisi ini akan segera saya laporkan kepada Gubernur Awang Faroek Ishak mengingat statusnya sebagai jalan negara adalah tanggung jawab Pemprov," kata Bupati Isran Noor di Sangata, Jumat petang usai melakukan peninjauan lapangan.
Kerusakan parah terjadi pada sejumlah titik sepanjang ruas jalan Muara Wahau – Simpang Perdau Bengalon sehingga beberapa kendaraan terpaksa harus "bermalam" karena terjebak lumpur.
Melihat kondisi itu Isran berjanji segera melaporkan ke Gubernur Kaltim mengingat statusnya sebagai jalan negara yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.
Pemkab Kutai Timur bukan tidak ingin membenahi jalan yang rusak namun khawatir menyalahi peraturan, mengingat jalan negara itu didanai oleh APBD Provinsi dan APBN.
Ia mengaku prihatin dengan kondisi itu mengingat arti strategis jalan Lintas Kalimantan di Kaltim menjadi urat nadi perekonomian rakyat.
Umumnya, masyarakat yang tinggal tidak jauh dari pinggir Jalan Lintas Kalimantan di Kaltim para poros utara itu adalah warga transmigran dengan menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan perkebunan.
"Sudah tentu kondisi ini membuat mereka sulit memasarkan hasil bumi maupun untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok dari kota terdekat," imbuh Isran.
Kerusakan jalan yang parah juga terlihat di sekitar Desa Hambur Batu, kawasan Telen dan Muara Wahau serta Kongbeng.
Kerusakan jalan itu diakui sejumlah warga terkait dengan banyaknya proyek-proyek pada beberapa daerah di Kutai Timur sehingga banyak dilintasi kendaraan besar membawa alat-alat bangunan.
Kondisi itu kian parah jika terjadi hutan sehingga banyak lapisan aspal terkupas yang berubah menjadi kubangan lumpur.
Selain kendaraan proyek, kondisi jalan itu kian diperburuk dengan hadirnya sejumlah mobil milik perusahaan perkebunan dan pertambangan batu bara.
Jalan Lintas Kalimantan di Kaltim untuk poros utara itu melintasi Samarinda-Bontang-Sangata-Tanjung Redep (Berau)-Tanjung Selor (Bulungan)-Malinau-Nunukan-perbatasan Indonesia-Malayasia (Sabah).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2010
"Kerusakan jalan di daerah ini memang rusak parah, kondisi ini akan segera saya laporkan kepada Gubernur Awang Faroek Ishak mengingat statusnya sebagai jalan negara adalah tanggung jawab Pemprov," kata Bupati Isran Noor di Sangata, Jumat petang usai melakukan peninjauan lapangan.
Kerusakan parah terjadi pada sejumlah titik sepanjang ruas jalan Muara Wahau – Simpang Perdau Bengalon sehingga beberapa kendaraan terpaksa harus "bermalam" karena terjebak lumpur.
Melihat kondisi itu Isran berjanji segera melaporkan ke Gubernur Kaltim mengingat statusnya sebagai jalan negara yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.
Pemkab Kutai Timur bukan tidak ingin membenahi jalan yang rusak namun khawatir menyalahi peraturan, mengingat jalan negara itu didanai oleh APBD Provinsi dan APBN.
Ia mengaku prihatin dengan kondisi itu mengingat arti strategis jalan Lintas Kalimantan di Kaltim menjadi urat nadi perekonomian rakyat.
Umumnya, masyarakat yang tinggal tidak jauh dari pinggir Jalan Lintas Kalimantan di Kaltim para poros utara itu adalah warga transmigran dengan menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan perkebunan.
"Sudah tentu kondisi ini membuat mereka sulit memasarkan hasil bumi maupun untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok dari kota terdekat," imbuh Isran.
Kerusakan jalan yang parah juga terlihat di sekitar Desa Hambur Batu, kawasan Telen dan Muara Wahau serta Kongbeng.
Kerusakan jalan itu diakui sejumlah warga terkait dengan banyaknya proyek-proyek pada beberapa daerah di Kutai Timur sehingga banyak dilintasi kendaraan besar membawa alat-alat bangunan.
Kondisi itu kian parah jika terjadi hutan sehingga banyak lapisan aspal terkupas yang berubah menjadi kubangan lumpur.
Selain kendaraan proyek, kondisi jalan itu kian diperburuk dengan hadirnya sejumlah mobil milik perusahaan perkebunan dan pertambangan batu bara.
Jalan Lintas Kalimantan di Kaltim untuk poros utara itu melintasi Samarinda-Bontang-Sangata-Tanjung Redep (Berau)-Tanjung Selor (Bulungan)-Malinau-Nunukan-perbatasan Indonesia-Malayasia (Sabah).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2010