Penajam (ANTARA Kaltim) - Produksi ikan, baik dari nelayan tangkap maupun budi daya ikan tambak di Kabupaten Penajam Paser Utara, mencapai 12.400 ton per tahun.
"Kami mencatat, hasil produksi ikan baik tangkap maupun budi daya hanya 12.400 ribu ton per tahun. Jumlah produksi itu masih cukup rendah dibanding dengan potensi sumber daya perikanan dan kelautan di wilayah Penajam Paser Utara yang cukup besar," ungkap Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Andi Trasodiharto, saat dihubungi di Penajam, Senin.
"Selama ini, hasil ikan tangkap dari nelayan jauh lebih rendah dibandingkan hasil budidaya ikan tambak," ujarnya.
Hasil produksi ikan tangkap nelayan kata Andi Trasodiharto hanya 4.400 ton per tahun dengan jumlah nelayan mencapai 4.701 orang.
Sedangkan hasil produksi budidaya ikan tambak lanjut dia, mencapai delapan ribu ton per tahun dengan jumlah pembudidaya 1.344 orang.
Selain itu dengan potensi sumber daya perikanan dan kelautan di wilayah Penajam Paser Utara, yang cukup besar tersebut lanjutnya, tercatat sebanyak 259 orang menggeluti usaha pengolahan hasil perikanan dan kelautan.
"Ribuan masyarakat yang menggeluti bidang perikanan dan kelautan itu, tersebar di Kecamatan Penajam, Waru, Babulu dan Kecamatan Sepaku," kata Andi Trasodiharto.
Sebenarnya hasil tangkap nelayan cukup banyak, namun menurutnya, Dinas Kelautan dan Perikanan kesulitan mendata hasil tangkapan ikan nelayan karena langsung dijual kepada pembeli dan tidak menjualnya di pasar yang ada di Penajam Paser Utara.
"Nelayan sering menjual ikan hasil tangkapan langsung ke pembeli, baik saat masih di tengah laut maupun di darat sehingga kami susah mencatat tangkapan nelayan itu. Jadi, produksi ikan di daerah ini masih didominasi budidaya kolam atau tambak," ungkap Andi Trasodiharto.
Untuk meningkatkan hasil ikan tangkap dan budidaya kolam atau tambak, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tambah Andi Trasodiharto memberikan dukungan, berupa peningkatan keahlian dan peralatan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Kami mencatat, hasil produksi ikan baik tangkap maupun budi daya hanya 12.400 ribu ton per tahun. Jumlah produksi itu masih cukup rendah dibanding dengan potensi sumber daya perikanan dan kelautan di wilayah Penajam Paser Utara yang cukup besar," ungkap Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Andi Trasodiharto, saat dihubungi di Penajam, Senin.
"Selama ini, hasil ikan tangkap dari nelayan jauh lebih rendah dibandingkan hasil budidaya ikan tambak," ujarnya.
Hasil produksi ikan tangkap nelayan kata Andi Trasodiharto hanya 4.400 ton per tahun dengan jumlah nelayan mencapai 4.701 orang.
Sedangkan hasil produksi budidaya ikan tambak lanjut dia, mencapai delapan ribu ton per tahun dengan jumlah pembudidaya 1.344 orang.
Selain itu dengan potensi sumber daya perikanan dan kelautan di wilayah Penajam Paser Utara, yang cukup besar tersebut lanjutnya, tercatat sebanyak 259 orang menggeluti usaha pengolahan hasil perikanan dan kelautan.
"Ribuan masyarakat yang menggeluti bidang perikanan dan kelautan itu, tersebar di Kecamatan Penajam, Waru, Babulu dan Kecamatan Sepaku," kata Andi Trasodiharto.
Sebenarnya hasil tangkap nelayan cukup banyak, namun menurutnya, Dinas Kelautan dan Perikanan kesulitan mendata hasil tangkapan ikan nelayan karena langsung dijual kepada pembeli dan tidak menjualnya di pasar yang ada di Penajam Paser Utara.
"Nelayan sering menjual ikan hasil tangkapan langsung ke pembeli, baik saat masih di tengah laut maupun di darat sehingga kami susah mencatat tangkapan nelayan itu. Jadi, produksi ikan di daerah ini masih didominasi budidaya kolam atau tambak," ungkap Andi Trasodiharto.
Untuk meningkatkan hasil ikan tangkap dan budidaya kolam atau tambak, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tambah Andi Trasodiharto memberikan dukungan, berupa peningkatan keahlian dan peralatan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015