Penajam (ANTARA Kaltim) - Pasien ISPA (infeksi saluran pernafasan atas/akut) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Penajam Paser Utara, diduga terpapar kabut asap meningkat dari 24 orang pada Agustus menjadi 54 bulan Oktober 2015.
"Pada Oktober jumlah penderita ISPA yang dirawat di RSUD Penajam Paser Utara mencapai 54 orang sementara pada Agustus 2015 hanya 24 orang sehingga terjadi peningkatan pasien ISPA sekitar 30 orang," ungkap Kepala Sub Bagian Hukum Humas dan Pemasaran RSUD Penajam Paser Utara, Nursyam, saat dihubungi di Penajam, Minggu.
Selama Agustus 2015, penderita ISPA yang dirawat di RSUD Penajam Paser Utara kata Nursyam sebanyak 24 orang, meningkat menjadi 40 orang pada September dan hingga pekan pertama Oktober 2015 jumlah penderita ISPA yang dirawat di RSUD Penajam Paser Utara sebanyak 54 orang.
"Penderita ISPA yang dirawat mayoritas masih berusia balita dan anak-anak, yakni usia dua sampai delapan tahun," kata Nursyam.
Peningkatan penderita ISPA yang dirawat di RSUD Penajam Paser Utara, tambahnya, diduga akibat udara yang tidak sehat karena daerah itu diselimuti kabut asap yang semakin tebal.
"Kami mengimbau masyarakat kalau bisa membatasi kegiatan di luar rumah, terutama pagi dan malam hari dan jika bepergian dengan menggendarai motor harus memakai pelindung, seperti kaca mata dan masker guna meminimalisasi dampak yang ditimbulkan kabut asap," ujar Nursyam.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, mencatat penderita ISPA akibat terpapar kabut asap meningkat dari 1.733 orang pada Juli 2015 menjadi 2.194 orang pada Agustus sehingga terjadi peningkatan jumlah warga yang terkena penyakit ISPA yakni sekitar 461 orang.
Namun, peningkatan penderita ISPA yang diduga akibat udara tidak sehat karena daerah itu diselimuti kabut asap, tidak terlalu signifikan sehingga Kabupaten Penajam Paser Utara belum ditetapkan darurat ISPA (*).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Pada Oktober jumlah penderita ISPA yang dirawat di RSUD Penajam Paser Utara mencapai 54 orang sementara pada Agustus 2015 hanya 24 orang sehingga terjadi peningkatan pasien ISPA sekitar 30 orang," ungkap Kepala Sub Bagian Hukum Humas dan Pemasaran RSUD Penajam Paser Utara, Nursyam, saat dihubungi di Penajam, Minggu.
Selama Agustus 2015, penderita ISPA yang dirawat di RSUD Penajam Paser Utara kata Nursyam sebanyak 24 orang, meningkat menjadi 40 orang pada September dan hingga pekan pertama Oktober 2015 jumlah penderita ISPA yang dirawat di RSUD Penajam Paser Utara sebanyak 54 orang.
"Penderita ISPA yang dirawat mayoritas masih berusia balita dan anak-anak, yakni usia dua sampai delapan tahun," kata Nursyam.
Peningkatan penderita ISPA yang dirawat di RSUD Penajam Paser Utara, tambahnya, diduga akibat udara yang tidak sehat karena daerah itu diselimuti kabut asap yang semakin tebal.
"Kami mengimbau masyarakat kalau bisa membatasi kegiatan di luar rumah, terutama pagi dan malam hari dan jika bepergian dengan menggendarai motor harus memakai pelindung, seperti kaca mata dan masker guna meminimalisasi dampak yang ditimbulkan kabut asap," ujar Nursyam.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, mencatat penderita ISPA akibat terpapar kabut asap meningkat dari 1.733 orang pada Juli 2015 menjadi 2.194 orang pada Agustus sehingga terjadi peningkatan jumlah warga yang terkena penyakit ISPA yakni sekitar 461 orang.
Namun, peningkatan penderita ISPA yang diduga akibat udara tidak sehat karena daerah itu diselimuti kabut asap, tidak terlalu signifikan sehingga Kabupaten Penajam Paser Utara belum ditetapkan darurat ISPA (*).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015