Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Komite Eksplorasi Nasional (KEN) mengumumkan bahwa KEN telah mengidentifikasi potensi penambahan cadangan minyak dan gas Indonesia sebanyak 2,7 miliar barel minyak plus 14 triliun kaki kubik (trillion cubic feet-TCF) gas atau setara 5,2 miliar barel minyak.

"Identifikasi itu dari 108 struktur dari sumur-sumur penemuan migas yang sudah terbukti, namun belum ditingkatkan statusnya menjadi cadangan nasional," kata Ketua KEN Andang Bachtiar di Balikpapan, Selasa.

Adapun wilayah penemuan tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Andang Bachtiar merincikan, misalnya dari Blok Kasuri di Papua ada 1,3 TCF gas, sejumlah besar minyak dari Lapangan Asap, Api, dan Merah, dari Lapangan Bambu Besar yang dikelola Pertamina EP di Subang, Jawa Barat, yang berisi minyak 40-50 juta barel, sampai Blok West Natuna yang saat ini dikelola Conoco-Philips.

Komite Eksplorasi Nasional juga sudah bertemu dengan kontraktor kerja sama yang mengelola sumur-sumur tersebut dan telah mendata masalah yang menjadi hambatan sehingga cadangan tersebut tidak bisa menjadi cadangan nasional.

"Jawaban mereka umumnya soal umur kontrak yang sudah singkat, apakah tinggal 5 tahun, 4 tahun, atau 3 tahun," kata Bachtiar.

Dalam dunia migas yang padat modal, investasi yang mahal, risiko tinggi, dan penuh perhitungan jangka panjang, sisa umur kontrak itu pada sebagian perusahaan KKS dianggap tidak memadai untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan.

"Hal itu yang akan kami diskusikan lebih lanjut dengan semua pihak terkait," kata Bachtiar lagi.

Selain cadangan yang sudah terbukti namun belum masuk cadangan nasional itu ada juga cadangan prospek sebesar 16,6 miliar barel minyak ekuivalen. Indikasi migas diketahui dari struktur batuan dan tanah yang didapat dalam uji pengeboran.

Menurut Andang Bachtiar, ada 120 struktur yang mendukung klaim 16,6 miliar barel tersebut.

"Kalau 20 persen saja bisa terbukti, kita dapat sekurangnya 2 miliar barel," kata Bachtiar bersemangat.

Komite Eksplorasi Nasional dibentuk 12 Juni 2015. Misinya adalah meningkatkan cadangan migas atau reserve replacement ratio (RRR) menjadi lebih dari 75 persen hingga 5 tahun ke depan. Juga menjadi tugas KEN untuk menemukan cadangan migas baru dan mempercepat proses penemuan cadangan migas, yang semula antara 6-10 tahun menjadi 3-5 tahun sejak blok migas tersebut diserahkan kepada kontraktor oleh negara. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015