Sangata (ANTARA News) - Sedikitnya 95 Unit Rumah yang diperuntukkan bagi PNS di Kutai Timur, Kaltim sampai kini belum memiliki berbagai fasilitas fital seperti jalan raya beraspal, air bersih dan listrik.
Dilaporkan di Sangata, Senin bahwa diperkirakan persoalan itu yang menyebabkan warga pemilik rumah enggan pindah ke kawasan tersebut.
Terlihat puluhan rumah yang dibangun oleh Koperasi Tuah Bumi Untung Benua Kutai Timur itu masih lengang akibat belum tersedianya berbagai fasilitas tersebut.
Rumah dengan tipe RSS 36 yang jumlahnya 10 unit dan sisannya tipe 36 Plus ini terletak di kawasan Kenyamukan, Sangata Utara atau sekitar 8 kilometer dari ibukota Kutim, Sangatta.
"Setahu saya, rumah untuk PNS di kawasan ini sudah banyak pembeli atau pemiliknya namun karena masalah fasilitas itu mereka enggan pindah ke sini," kata Kunding. penjaga rumah tersebut.
Padahal, pihak koperasi sudah membangun perumahan tersebut pada 2004 dan banyak para pemiliknya ingin pindah ke kawasan perumahan itu baik alasan karena selama ini mengontrak rumah maupun khawatir rumahnya akan rusak jika tidak ditempati.
Kunding menambahkan bahwa dulu pernah beberapa keluarga tinggal disini namun karena fasilitasnya belum kunjung dibenahi akhirnya mereka tidak tahan serta pindah dari kawasan itu.
"Jalan tanah di kawasan ini akan menjadi persoalan serius saat musim hujan karena akan menjadi kolam lumpur," imbuh dia.
Sejumlah PNS yang menjadi pemilik rumah itu mengharapkan agar Pemkab setempat segera menyelesaikan persoalan belum tersedianya infrastruktur.
(Adi Sagaria)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2010
Dilaporkan di Sangata, Senin bahwa diperkirakan persoalan itu yang menyebabkan warga pemilik rumah enggan pindah ke kawasan tersebut.
Terlihat puluhan rumah yang dibangun oleh Koperasi Tuah Bumi Untung Benua Kutai Timur itu masih lengang akibat belum tersedianya berbagai fasilitas tersebut.
Rumah dengan tipe RSS 36 yang jumlahnya 10 unit dan sisannya tipe 36 Plus ini terletak di kawasan Kenyamukan, Sangata Utara atau sekitar 8 kilometer dari ibukota Kutim, Sangatta.
"Setahu saya, rumah untuk PNS di kawasan ini sudah banyak pembeli atau pemiliknya namun karena masalah fasilitas itu mereka enggan pindah ke sini," kata Kunding. penjaga rumah tersebut.
Padahal, pihak koperasi sudah membangun perumahan tersebut pada 2004 dan banyak para pemiliknya ingin pindah ke kawasan perumahan itu baik alasan karena selama ini mengontrak rumah maupun khawatir rumahnya akan rusak jika tidak ditempati.
Kunding menambahkan bahwa dulu pernah beberapa keluarga tinggal disini namun karena fasilitasnya belum kunjung dibenahi akhirnya mereka tidak tahan serta pindah dari kawasan itu.
"Jalan tanah di kawasan ini akan menjadi persoalan serius saat musim hujan karena akan menjadi kolam lumpur," imbuh dia.
Sejumlah PNS yang menjadi pemilik rumah itu mengharapkan agar Pemkab setempat segera menyelesaikan persoalan belum tersedianya infrastruktur.
(Adi Sagaria)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2010