Penajam (ANTARA Kaltim) - Kabupaten Penajam Paser Utara, terancam mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang melanda daerah itu.
Direktur Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Penajam Paser Utara, Misdianto, saat dihubungi di Penajam, Sabtu, mengungkapkan, akibat kamarau panjang yang melanda daerah itu, persediaan air baku di bendungan Sungai Lawe-lawe, Kecamatan Penajam, semakin menipis.
Debit air baku PDAM di Sungai Lawe-lawe kata Misdianto, terus mengalami penyusutan dan diperkirakan air baku PDAM tersebut hanya mampu mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat hingga satu bulan ke depan.
"Jika dalam waktu dekat debit air Sungai Lawe-lawe tidak naik karena tidak ada hujan, maka kami predikasi, stok air baku di bendungan hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat selama satu bulan," katanya.
"Kedalaman Sungai Lawe-lawe hanya sekitar 1,6 meter sementara air baku yang dialirkan ke intake PDAM kedalamannya 60 centimeter sehingga tidak akan bertahan lama," ungkap Misdianto.
Walaupun terancam mengalami krisis air, namun sampai saat ini lanjut Misdianto, produksi air bersih PDAM Penajam Paser Utara masih sekitar 60 liter per detik sehingga pasokan air bersih masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air berish kepada 5.000 pelanggan.
PDAM Penajam Paser Utara tambahnya, terus memantau kondisi air baku di Sungai Lawe-lawe dan tetap waspada dan menyiapkan langkah antisipasi dan meminta masyarakat agar menampung dan berhemat air.
"Kami berharap dalam waktu dekat turun hujan karena pasokan air baku di Sungai Lawe-lawe dalam kedaaan kritis," ujar Misdianto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Direktur Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Penajam Paser Utara, Misdianto, saat dihubungi di Penajam, Sabtu, mengungkapkan, akibat kamarau panjang yang melanda daerah itu, persediaan air baku di bendungan Sungai Lawe-lawe, Kecamatan Penajam, semakin menipis.
Debit air baku PDAM di Sungai Lawe-lawe kata Misdianto, terus mengalami penyusutan dan diperkirakan air baku PDAM tersebut hanya mampu mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat hingga satu bulan ke depan.
"Jika dalam waktu dekat debit air Sungai Lawe-lawe tidak naik karena tidak ada hujan, maka kami predikasi, stok air baku di bendungan hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat selama satu bulan," katanya.
"Kedalaman Sungai Lawe-lawe hanya sekitar 1,6 meter sementara air baku yang dialirkan ke intake PDAM kedalamannya 60 centimeter sehingga tidak akan bertahan lama," ungkap Misdianto.
Walaupun terancam mengalami krisis air, namun sampai saat ini lanjut Misdianto, produksi air bersih PDAM Penajam Paser Utara masih sekitar 60 liter per detik sehingga pasokan air bersih masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air berish kepada 5.000 pelanggan.
PDAM Penajam Paser Utara tambahnya, terus memantau kondisi air baku di Sungai Lawe-lawe dan tetap waspada dan menyiapkan langkah antisipasi dan meminta masyarakat agar menampung dan berhemat air.
"Kami berharap dalam waktu dekat turun hujan karena pasokan air baku di Sungai Lawe-lawe dalam kedaaan kritis," ujar Misdianto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015