Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota DPRD Kaltim Rusman Ya’qub meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim serta seluruh pihak terkait agar segera mengambil berbagai kebijakan taktis dan strategis untuk meminimalkan atau bahkan menghindari dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari musim kemarau yang berkepanjangan.
Seperti kita ketahui, ada beberapa dampak dari kemarau yang melanda Indonesia, temasuk Kaltim. Adapun dampak tersebut diantaranya adalah meluasnya kabut asap di beberapa wilayah di Indonesia yang disebabkan oleh terbakarnya areal hutan dan kawasan perkebunan.
“Akibat kabut asap tersebut, jadwal penerbangan pesawat di beberapa bandara terganggunya karena terbatasnya jarak pandang pilot serta meningkatnya penyebaran penyakit ISPA di masyarakat,†katanya.
Terkait dengan persoalan pembakaran lahan yang mengakibatkan kabut asap tersebut, politikus PPP ini menyayangkan bahwa selama ini Pemprov Kaltim tidak melakukan tidakan tegas terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukan pembakaran lahan seperti pemberian sanksi.
“Kami sangat menyayangkan, karena hingga saat ini tidak ada satupun kepala daerah kabupaten/kota maupun provinsi yang telah mengeluarkan sanksi penindakan terhadap para pelaku tersebut, sedangkan mereka diduga telah mempunyai bukti-bukti yang cukup,†tegasnya.
Selain itu, sambungnya, dampak yang timbul akibat musim kemarau adalah terjadinya kekeringan lahan persawahan yang mengakibatkan para petani mengalami gagal tanam bahkan gagal panen.
Dampak lainnya, terjadinya intrusi air laut di Sungai Mahakam yang disebabkan oleh rendahnya permukaan air Sungai Mahakam dibandingkan permukaan air laut yang dapat berakibat pada terhentinya distribusi air PDAM sebagaimana pernah terjadi di Kota Samarinda.
“Selain itu, sarana transportasi sungai yang banyak digunakan masyarakat di daerah hulu sungai Mahakam dan wilayah disekitarnya juga terganggu. Untuk itu kami berharap pemerintah dapat segera mengambil berbagai kebijakan sehingga dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut diminimalkan,†harapnya. (Humas DPRD Kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Seperti kita ketahui, ada beberapa dampak dari kemarau yang melanda Indonesia, temasuk Kaltim. Adapun dampak tersebut diantaranya adalah meluasnya kabut asap di beberapa wilayah di Indonesia yang disebabkan oleh terbakarnya areal hutan dan kawasan perkebunan.
“Akibat kabut asap tersebut, jadwal penerbangan pesawat di beberapa bandara terganggunya karena terbatasnya jarak pandang pilot serta meningkatnya penyebaran penyakit ISPA di masyarakat,†katanya.
Terkait dengan persoalan pembakaran lahan yang mengakibatkan kabut asap tersebut, politikus PPP ini menyayangkan bahwa selama ini Pemprov Kaltim tidak melakukan tidakan tegas terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukan pembakaran lahan seperti pemberian sanksi.
“Kami sangat menyayangkan, karena hingga saat ini tidak ada satupun kepala daerah kabupaten/kota maupun provinsi yang telah mengeluarkan sanksi penindakan terhadap para pelaku tersebut, sedangkan mereka diduga telah mempunyai bukti-bukti yang cukup,†tegasnya.
Selain itu, sambungnya, dampak yang timbul akibat musim kemarau adalah terjadinya kekeringan lahan persawahan yang mengakibatkan para petani mengalami gagal tanam bahkan gagal panen.
Dampak lainnya, terjadinya intrusi air laut di Sungai Mahakam yang disebabkan oleh rendahnya permukaan air Sungai Mahakam dibandingkan permukaan air laut yang dapat berakibat pada terhentinya distribusi air PDAM sebagaimana pernah terjadi di Kota Samarinda.
“Selain itu, sarana transportasi sungai yang banyak digunakan masyarakat di daerah hulu sungai Mahakam dan wilayah disekitarnya juga terganggu. Untuk itu kami berharap pemerintah dapat segera mengambil berbagai kebijakan sehingga dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut diminimalkan,†harapnya. (Humas DPRD Kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015