Bontang (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur, terus berupaya melakukan percepatan pembangunan bandara perintis di Kelurahan Bontang Lestari, terutama penyelesaian masalah lahan yang digunakan.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Bontang Akhmad Suharto saat dihubungi di Bontang, Kamis, menjelaskan saat ini perkembangan pekerjaan masih berkutat pada pematangan lahan akses menuju bandaranya terlebih dahulu.

"Dari kebutuhan lahan seluas 92 hektare untuk pembangunan bandara, hingga kini baru sekitar 12 hektare yang dibebaskan. Lahan itulah yang saat ini diuruk untuk akses jalan masuk bandara," katanya.

Menurut Suharto, Pemkot Bontang telah mengantongi sejumlah kelengkapan dokumen pembangunan bandara perintis, seperti studi kelayakan, Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), batas kawasan kebisingan, dan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).

Pembangunan akses jalan menuju bandara sudah berjalan sekitar 500 meter dengan lebar 24 meter. Akses jalan didahulukan untuk memudahkan alat berat dan kendaraan pemasok material saat pembangunan bandara telah dimulai.

"Diproyeksikan tahun ini pembebasan lahan harus selesai supaya tahun depan bisa dibangun untuk memudahkan akses transportasi  udara, karena kondisi jalan darat yang rusak butuh waktu cukup panjang jika dibandingkan dengan jalur udara tentu sangat singkat," kata Suharto.

Sesuai kesepakatan Pemkot Bontang dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara beberapa waktu lalu, status bandara perintis akan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan di daerah setempat.

Bahkan, Pemkab Kukar juga akan membantu dalam percepatan bandara perintis ini, karena letak Kutai Kartanegara dan Bontang sangat strategis untuk pengembangan daerah ke depannya, khususnya kawasan industri dan percepatan akses warga.   

"Yang jelas, tahun ini pemkot telah mengalokasikan dana Rp3,5 miliar untuk pembebasan lahan," tambahnya. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015