Bontang (ANTARA Kaltim) - Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang mengawasi penjualan hewan kurban yang masuk di daerah setempat dengan menurunkan dokter hewan untuk memeriksa kesehatan dan kelaikannya.

Kepala Bidang Peternakan DPKP Kota Bintang Amran saat dihubungi di Bontang, Kamis, menjelaskan selain dokter hewan, juga ada ahli peternakan yang ikut memeriksa hewan kurban yang sebagian besar didatangkan dari luar Bontang.

"Hewan kurban kebanyakan dari luar daerah, seperti Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat. Untuk memastikan hewan itu dalam kondisi sehat atau tidak, kita akan memeriksa setiap tempat penjualan hewan kurban," katanya.

Hewan kurban yang sudah diperiksa akan diberi tanda agar konsumen tidak ragu untuk membeli yang kualitasnya bagus. Sebaliknya, jika hewan itu tidak sehat atau terindikasi kena penyakit, DPKP akan melakukan karantina di tempat yang telah ditentukan dan dilarang untuk dijual.

Amran memperkirakan permintaan hewan kurban terutama sapi akan mengalami peningkatan dibanding saat Idul Adha 2014 yang jumlahnya hampir 1.000 ekor.

"Kemungkinan tahun ini permintaan hewan kurban meningkat. Tahun lalu saja mencapai 1.000 ekor sapi yang didatangkan dari luar Bontang," ujarnya.

DPKP Bontang, lanjut Amran, akan mengundang seluruh perwakilan takmir masjid dan tukang jagal untuk sosialisasi penanganan hewan kurban dengan metode "ASUH" (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).

Sosialisasi bertujuan menghasilkan daging dengan mutu yang bagus dan penyembelihan hewan juga harus sesuai kaidah yang berlaku.

"Tujuan sosialisasi itu nantinya agar penyembelihan hewan kurban sesuai dengan norma dan kaidah, sehingga kualitas dagingnya juga baik," kata Amran. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015