Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 42 peserta Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Provinsi Kalimantan Timur sedang menjalani karantina untuk cabang seni masing-masing, agar kemampuannya meningkat dan dapat maksimal berlaga di tingkat nasional.
"Mereka menjalani karantina di Samarinda 17-22 Agustus 2015. Selanjutnya 23 Agustus ke Palembang, Sumatera Selatan guna mengikuti FLS2N tingkat nasional di daerah itu sampai tanggal 29 Agustus," kata Kabid Pembinaan SMP dan SMA Dinas Penididikan Provinsi Kaltim Deslan Nispayani di Samarinda, Rabu.
Ke- 42 siswa yang sedang menjalani karantina atau pembinaan itu terdiri dari siswa SMP, SMA, dan SMALB, yakni 25 siswa SMP, 13 siswa SMA, dan empat siswa SMALB.
Rinciannya adalah untuk jenjang SMP sebanyak 12 cabang lomba, yakni vokal grup diikuti lima peserta, festival kreativitas seni tari diikuti sebanyak lima peserta, festival musik tradisional terdapat lima peserta.
Kemudian sejumlah lomba dengan peserta tunggal seperti seni baca Al-Quran putri, seni baca Al-Quran putra, cipta cerpen berbahasa Indonesia, bercerita bahasa Inggris (story telling), baca puisi, desain poster, seni lukis, desain batik, cipta lagu, dan lomba cipta puisi.
Untuk peserta dari SMA terdapat 13 orang dari tujuh cabang lomba, yakni baca puisi satu orang, tari berpasangan dua orang, solo vokal putra, solo vokal putri, cipta puisi, film pendek diikuti tiga orang, desain poster putra, desain poster putri, lomba kriya putra, dan lomba kriya putri.
Selanjutnya peserta FLS2N jenjang SMALB adalah lomba menari tunggal, desain grafis, merias wajah dan kuku putri, dan lomba menyanyi solo.
Dia berharap agar para peserta yang kini menjalani pembinaan selama lima hari tersebut dapat lebih meningkatkan kemampuannya di cabang lomba masing-masing, sehingga bisa tampil maksimal dan memperoleh juara sehingga bisa membawa pulang medali.
Menurutnya, di antara tujuan digelarnya FLS2N adalah sebagai wadah bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan di bidang seni yang inovatif, untuk memupuk jiwa sportifitas, membangun kebersamaan, dan untuk meningkatkan prestasi bidang seni masing-masing. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Mereka menjalani karantina di Samarinda 17-22 Agustus 2015. Selanjutnya 23 Agustus ke Palembang, Sumatera Selatan guna mengikuti FLS2N tingkat nasional di daerah itu sampai tanggal 29 Agustus," kata Kabid Pembinaan SMP dan SMA Dinas Penididikan Provinsi Kaltim Deslan Nispayani di Samarinda, Rabu.
Ke- 42 siswa yang sedang menjalani karantina atau pembinaan itu terdiri dari siswa SMP, SMA, dan SMALB, yakni 25 siswa SMP, 13 siswa SMA, dan empat siswa SMALB.
Rinciannya adalah untuk jenjang SMP sebanyak 12 cabang lomba, yakni vokal grup diikuti lima peserta, festival kreativitas seni tari diikuti sebanyak lima peserta, festival musik tradisional terdapat lima peserta.
Kemudian sejumlah lomba dengan peserta tunggal seperti seni baca Al-Quran putri, seni baca Al-Quran putra, cipta cerpen berbahasa Indonesia, bercerita bahasa Inggris (story telling), baca puisi, desain poster, seni lukis, desain batik, cipta lagu, dan lomba cipta puisi.
Untuk peserta dari SMA terdapat 13 orang dari tujuh cabang lomba, yakni baca puisi satu orang, tari berpasangan dua orang, solo vokal putra, solo vokal putri, cipta puisi, film pendek diikuti tiga orang, desain poster putra, desain poster putri, lomba kriya putra, dan lomba kriya putri.
Selanjutnya peserta FLS2N jenjang SMALB adalah lomba menari tunggal, desain grafis, merias wajah dan kuku putri, dan lomba menyanyi solo.
Dia berharap agar para peserta yang kini menjalani pembinaan selama lima hari tersebut dapat lebih meningkatkan kemampuannya di cabang lomba masing-masing, sehingga bisa tampil maksimal dan memperoleh juara sehingga bisa membawa pulang medali.
Menurutnya, di antara tujuan digelarnya FLS2N adalah sebagai wadah bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan di bidang seni yang inovatif, untuk memupuk jiwa sportifitas, membangun kebersamaan, dan untuk meningkatkan prestasi bidang seni masing-masing. (*)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015