Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan setiap tahun pihaknya membantu biaya pendidikan bagi anak-cucu veteran, melalui program beasiswa Kaltim Cemerlang sebagai bentuk penghargaan untuk pejuang kemerdekaan.
"Ini merupakan bentuk perhatian kita. Semoga pemberian beasiswa ke depan semakin baik. Kita tidak ingin melupakan jasa-jasa para perintis kemerdekaan," kata Awang Faroek saat acara ramah tamah Pemprov Kaltim dengan veteran, wredatama, warakawuri, dan Angkatan 45 di Samarinda, Kamis.
Pada 2015 saja, terdapat 2.664 anak dan cucu veteran di Provinsi Kaltim yang mendapat Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC), baik mulai jenjang SD hingga sarjana (S1).
Rinciannya adalah untuk anak dan cucu veteran jenjang SD/MI sebanyak 895 siswa, jenjang SMP/MTs sebanyak 842 siswa, jenjang SMA/SMK sebanyak 677 siswa, mahasiswa Diploma sebanyak 100 orang, dan mahasiswa S1/D4 sebanyak 150 orang.
Dia meminta pengurus Legiun Veteran berperan aktif dalam mengirimkan memo kepada pemkab/pemkot perihal pemberian beasiswa anak dan cucu veteran, karena pola penyaluran BKC dengan sistem kuota per kabupaten/kota.
Pada kesempatan itu gubernur memberikan apresiasi kepada veteran dan warakawuri yang aktif di organisasi. Semangat pengabdian seperti itu yang perlu terus diwariskan kepada generasi bangsa.
"Meskipun di usia lanjut, para veteran tetap terlibat aktif dalam pelaksanaan pembangunan untuk mengisi kemerdekan. Bentuknya adalah dengan memberikan saran terhadap suksesnya pembangunan," ucapnya.
Dia juga mengaku merencanakan agar para veteran mendapat jatah rumah dari program 5.000 rumah layak huni yang dicanangkan Pemprov Kaltim, melalui Program Bedah Rumah.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk perhatian Pemprov Kaltim terhadap peningkatan kesejahteraan para pendiri bangsa. Program Bedah Rumah dilaksanakan hampir di seluruh wilayah Kaltim sehingga para veteran juga berhak mendapat jatah secara gratis.
"Kita tidak ingin ada pendiri bangsa tinggal di rumah yang tidak layak huni, sehingga jika ada veteran yang rumahnya tidak layak sudah semestinya mendapat perhatian. Sebagai pihak yang telah mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan, sudah sepatutnya mereka hidup layak," ujar Awang Faroek. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
"Ini merupakan bentuk perhatian kita. Semoga pemberian beasiswa ke depan semakin baik. Kita tidak ingin melupakan jasa-jasa para perintis kemerdekaan," kata Awang Faroek saat acara ramah tamah Pemprov Kaltim dengan veteran, wredatama, warakawuri, dan Angkatan 45 di Samarinda, Kamis.
Pada 2015 saja, terdapat 2.664 anak dan cucu veteran di Provinsi Kaltim yang mendapat Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC), baik mulai jenjang SD hingga sarjana (S1).
Rinciannya adalah untuk anak dan cucu veteran jenjang SD/MI sebanyak 895 siswa, jenjang SMP/MTs sebanyak 842 siswa, jenjang SMA/SMK sebanyak 677 siswa, mahasiswa Diploma sebanyak 100 orang, dan mahasiswa S1/D4 sebanyak 150 orang.
Dia meminta pengurus Legiun Veteran berperan aktif dalam mengirimkan memo kepada pemkab/pemkot perihal pemberian beasiswa anak dan cucu veteran, karena pola penyaluran BKC dengan sistem kuota per kabupaten/kota.
Pada kesempatan itu gubernur memberikan apresiasi kepada veteran dan warakawuri yang aktif di organisasi. Semangat pengabdian seperti itu yang perlu terus diwariskan kepada generasi bangsa.
"Meskipun di usia lanjut, para veteran tetap terlibat aktif dalam pelaksanaan pembangunan untuk mengisi kemerdekan. Bentuknya adalah dengan memberikan saran terhadap suksesnya pembangunan," ucapnya.
Dia juga mengaku merencanakan agar para veteran mendapat jatah rumah dari program 5.000 rumah layak huni yang dicanangkan Pemprov Kaltim, melalui Program Bedah Rumah.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk perhatian Pemprov Kaltim terhadap peningkatan kesejahteraan para pendiri bangsa. Program Bedah Rumah dilaksanakan hampir di seluruh wilayah Kaltim sehingga para veteran juga berhak mendapat jatah secara gratis.
"Kita tidak ingin ada pendiri bangsa tinggal di rumah yang tidak layak huni, sehingga jika ada veteran yang rumahnya tidak layak sudah semestinya mendapat perhatian. Sebagai pihak yang telah mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan, sudah sepatutnya mereka hidup layak," ujar Awang Faroek. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015