Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur bersama pihak terkait menyiapkan ratusan unit armada transportasi pada empat moda untuk melayani arus mudik lebaran, baik moda darat, udara, laut, maupun angkutan sungai dan penyeberangan.

"Untuk moda angkutan laut terdapat 30 kapal penumpang, angkutan udara terdapat 83 trip per hari dan sejumlah maskapai akan menambah jadwal terbang malam, angkutan darat terdapat lebih 200 bus, dan puluhan kapal feri untuk penyeberangan," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Senin.

Pada angkutan udara, dari Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan terdapat penerbangan sebanyak 83 trip per hari, sehingga diyakini mampu mengangkut penumpang ke sejumlah kota di Indonesia seperti Cengkareng, Medan, Sidoarjo, Semarang, Bandung, dan lainnya.

Apabila terjadi lonjakan penumpang, maka PT Angkasa Pura bersama maskapai penerbangan akan menambah armada pesawat seperti untuk tujuan Semarang, Sidoarjo, Yogyakarta, dan Makasar.

Untuk angkutan darat berupa bus rute Samarinda-Balikpapan tersedia 122 armada yang berangkat puluhan kali dalam sehari. Pada angkutan antarprovinsi, yakni rute Samarinda (Kaltim) ke Banjarmasin (Kalsel) tersedia 82 bus.

Sedangkan untuk rute antarkota dalam provinsi selain Samarinda-Balikpapan, tersedia 10 terminal di Kaltim yang melayani pemudik, antara lain Terminal Lempake Samarinda, Terminal Bontang, Sangatta, Tanjung Redeb, Tenggarong, dan Terminal Melak.

Kendala yang terjadi pada angkutan darat adalah masih banyak warga yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, sehingga akan berdampak pada beberapa hal, seperti terjadinya kemacetan dan ketidaktertiban yang bisa saja berimbas pada bertambahnya angka kecelakaan.

Selanjutnya untuk angkutan laut, tersedia enam unit kapal Pelni dan kapal milik perusahaan swasta sehingga totalnya sekitar 30 armada kapal penumpang.

Sejumlah kapal laut itu siap melayani angkutan penumpang dari sejumlah pelabuhan di Kaltim, untuk tujuan beberapa pelabuhan di Pulau Sulawesi dan beberapa pelabuhan di Pulau Jawa karena penduduk Kaltim mayoritas dari dua pulau tersebut.

Kemungkinan kendala yang muncul untuk angkutan laut adalah menumpuknya penumpang yang tidak sesuai dengan kapasitas.

Untuk itu, pihaknya telah meminta kepada pengusaha kapal laut agar tidak menaikkan penumpang apabila kapasitasnya sudah pas. Pihaknya juga akan melakukan pemantauan dan tindakan agar tidak terjadi kelebihan kapasitas.

Tahun-tahun sebelumnya, katanya lagi, ketika pihaknya melakukan pemantauan, ditemukan sejumlah kapal yang melebihi kapasitas, sehingga saat itu juga sebagian penumpangnya diturunkan karena hal itu sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015