Bupati Berau, Kalimantan Timur, Sri Juniarsih Mas mengajak warga pesisir bersama dengan pemerintah ikut melindungi alam dengan menjaga ekosistem mangrove sebagai bentuk perlindungan terhadap lingkungan maupun ekonomi berkelanjutan.
Perlindungan mangrove menjadi penekanan karena berbagai alasan, seperti untuk melindungi gempuran ombak, membantu menurunkan pemanasan global, serta perlindungan kepada ikan, udang, maupun kepiting yang merupakan satu kesatuan dari ekosistem mangrove.
"Mari sama-sama kita menjaga laut dan mangrove, karena ekosistem mangrove merupakan sumber penghidupan masyarakat, sehingga kekayaan ini harus dirawat dan dilestarikan," ujar Sri Juniarsih di Berau, Selasa.
Ekosistem mangrove sebagai benteng alami, katanya, mampu menjadi perlindungan bagi daerah pemukiman terhadap bencana, bahkan bisa menjadi sumber pendapatan melalui skema dana karbon, salah satunya Kampung Buyung-Buyung yang menjadi salah satu kampung penerima dana karbon Rp349 juta tahun ini.
Kabupaten Berau memiliki kawasan mangrove 80 ribu hektare (ha), terluas di Kalimantan Timur yang mencapai 240 ribu ha. Sementara Indonesia memiliki kawasan mangrove sekitar 3,1 juta ha atau 22,6 persen dari luas mangrove di dunia.
Sedangkan sebaran mangrove di sejumlah kampung di Berau antara lain Kampung Pegat Batumbuk seluas 700 ha, Tanjung Batu 18 ha, Buyung-Buyung 28 ha, Tabalar Muara 97 ha, Gurimbang 26 ha, Pilanjau 100 ha, dan Kampung Pantai Harapan seluas 23 ha.
Sehari sebelumnya, saat membuka syukuran dalam rangka HUT ke-74 Kampung Buyung-Buyung pada Senin (1/12), ia juga mengatakan bahwa Buyung-Buyung dengan potensi mangrove yang luas dan indah, merupakan sumber daya yang mampu menyejahterakan masyarakat, sehingga mangrove harus dilestarikan.
Sebagai kampung dengan status maju, Buyung-Buyung memiliki banyak potensi yang harus dimaksimalkan, mulai dari swasembada beras, sumber daya laut, hingga sektor wisata karena dukungan keindahan alam dan hamparan mangrove.
"Penting bagi kepala kampung terus meningkatkan SDM masyarakat untuk mendorong produktivitas pertanian dalam arti luas. Hasil laut yang melimpah adalah peluang besar bagi masyarakat, sementara pemerintah siap mendukung pemasaran produk agar dapat masuk ke pasar lebih luas," ujarnya.
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025