Bontang (ANTARA Kaltim) - Komisi II DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur, tidak setuju dengan usulan pengelola wisma atlet Bontang yang kini didesain menjadi Hotel Oak Tree untuk menurunkan tarif sewa.

     Anggota Komisi II DPRD Kota Bontang Nursalam saat ditemui di Bontang, Selasa, mengatakan usulan penurunan tarif itu tidak relevan dengan pemaparan yang pernah dilakukan pihak pengelola beberapa waktu sebelumnya.

     "Dulu manajemen pengelola wisma atlet yang menjadikan hotel sudah memaparkan program kerja untuk mencapai keuntungan. Ini kok malah mengeluh minta diturunkan harga sewanya, jelas kami tidak sepakat," katanya.

     Menurut Nursalam, alasan rugi yang disampaikan pihak pengelola selama mengelola bangunan itu menjadi hotel tidak bisa dibuktikan dengan data, karena selama ini Komisi II tidak pernah mendapatkan data mengenai perkembangan wisma yang merupakan aset Pemkot Bontang tersebut.

     "Bangunan itu kan aset Pemkot Bontang. Kami dari Komisi II juga perlu tahu perkembangan pengelolaan aset itu, apakah menguntungkan atau tidak. Jangan tiba-tiba minta diturunkan harga sewa begitu saja," ujarnya.
    
     Ketua Fraksi Golkar ini menegaskan, kalau pihak pengelola tetap mendesak penurunan harga sewa, pihaknya minta pemkot untuk tidak menyetujuinya.

     "Kalau nanti dilibatkan dalam pembahasan nilai sewa ini, kami akan menolak. Kalau perlu, secara tegas saya akan bilang kepada pemkot untuk dialihfungsikan saja bangunan itu menjadi sarang burung, kalau alasan pihak manajemen terus mengalami kerugian," tambahnya.

     Sebelumnya, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Bontang Edi Yudizar mengakui ada rencana untuk meninjau ulang kontrak kerja sama antara Pemkot Bontang dengan manajemen Hotel Oak Tree.

     Ada beberapa poin yang akan dibahas pada peninjauan ulang isi kontrak tersebut, salah satunya mengenai harga sewa.

     Bangunan Hotel Oak Tree yang dulunya wisma atlet milik Pemkot Bontang, disewakan kepada pihak ketiga dengan nilai Rp125 juta pertahun.

     "Ada masukan dari pihak manajemen agar harga sewa ditinjau ulang, karena menurut mereka pemasukan saat ini tidak menutupi biaya produksi dan operasional sehari-hari. Masalah ini juga yang masih dibicarakan," katanya.

     Saat ini, manajemen Hotel Oak Tree belum membayar tunggakan uang sewa. Jika mengacu pada isi kontrak, pembayaran dilakukan ketika hotel sudah dibuka dan beroperasi. "Sampai sekarang kan mereka belum 'grand opening'," tambahnya.

     Menurut ia, dari sewa hotel itu belum memberikan kontribusi, tetapi ada kontribusi dari pajak hotel dan pemasukan lainnya.

     "Untuk sementara baru itu. Untuk menentukan apakah harga sewa akan diturunkan atau tidak, masih dalam pembahasan. Pemkot juga akan berkoordinasi dengan DPRD untuk membahasnya," paparnya. (Adv/*)

Pewarta: Irwan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015