Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur menyambut baik ide seorang anak muda setempat bernama Ramadhan S Pernyata yang membuat novel grafis atau novel bergambar tentang sejarah perjuangan rakyat Sanga-Sanga.
Karya yang mengangkat heroiknya perjuangan laskar rakyat Sanga-Sanga pada tahun 1947 melawan agresi militer II tentara Belanda itu dikemas dalam novel grafis atau novel bergambar.
"Karya ini sangat baik untuk mengenalkan sejarah perjuangan rakyat Kaltim melawan penjajah Belanda. Mengenalkan sejarah dengan bacaan bergambar seperti ini menurut saya sangat unik dan pasti menarik," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Kaltim, S Adiyat di Samarinda, Rabu.
Menurut Adiyat, hingga saat ini belum banyak masyarakat Kaltim yang tahu bahwa pada sekitar tahun 1947 telah terjadi perjuangan heroik rakyat melawan Belanda. Peristiwa perjuangan itu kemudian dikenal dengan Peristiwa Merah Putih dan rutin diperingati dengan satu upacara peringatan setiap tanggal 27 Januari.
Sebab itulah, gagasan Ramadhan S Pernyata untuk menyebarkan informasi perjuangan rakyat Sanga-Sanga ke dalam sebuah cerita bergambar itu diyakininya akan mendapat sambutan positif masyarakat. Generasi muda juga akan lebih tertarik membaca sejarah melalui sajian gambar menarik dengan bahasa sederhana dan lugas, katanya.
Sementara itu, Ramadhan S Pernyata yang merupakan putra sulung Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) Kaltim Syaprudin Pernyata itu menjelaskan, idenya membuat cerita bergambar tentang sejarah perjuangan rakyat Sanga-Sanga itu lebih dipengaruhi karena kegelisahannya tentang minimnya apresiasi masyarakat terhadap pengorbanan besar para pejuang masa lalu.
"Saya berharap, masyarakat Kaltim lebih banyak yang mengenal dan lalu memberikan apresiasi terhadap perjuangan gigih para pejuang Kaltim untuk mengusir penjajah dari Bumi Etam tercinta," kata Ramadhan.
Dia juga meyakinkan bahwa sejarah itu adalah murni perjuangan rakyat terbesar yang pernah terjadi di tanah Borneo, namun tidak tercatat dengan baik dalam sejarah. Cerita bombastisnya mungkin tidak sehebat Bandung Lautan Api. Tetapi dia sangat meyakini, perjuangan rakyat Sanga-Sanga tidak kalah heroiknya dengan Bandung Lautan Api. Rencananya, novel bergambar yang dikerjakan sejak 2010 ini akan diluncurkan pada peringatan hari kemerdekaan RI, Agustus nanti.
"Atau selambatnya akan diluncurkan bertepatan dengan peringatan Peristiwa Merah Putih Sanga-Sanga, 27 Januari 2016 nanti," kata Ramadhan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015
Karya yang mengangkat heroiknya perjuangan laskar rakyat Sanga-Sanga pada tahun 1947 melawan agresi militer II tentara Belanda itu dikemas dalam novel grafis atau novel bergambar.
"Karya ini sangat baik untuk mengenalkan sejarah perjuangan rakyat Kaltim melawan penjajah Belanda. Mengenalkan sejarah dengan bacaan bergambar seperti ini menurut saya sangat unik dan pasti menarik," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Kaltim, S Adiyat di Samarinda, Rabu.
Menurut Adiyat, hingga saat ini belum banyak masyarakat Kaltim yang tahu bahwa pada sekitar tahun 1947 telah terjadi perjuangan heroik rakyat melawan Belanda. Peristiwa perjuangan itu kemudian dikenal dengan Peristiwa Merah Putih dan rutin diperingati dengan satu upacara peringatan setiap tanggal 27 Januari.
Sebab itulah, gagasan Ramadhan S Pernyata untuk menyebarkan informasi perjuangan rakyat Sanga-Sanga ke dalam sebuah cerita bergambar itu diyakininya akan mendapat sambutan positif masyarakat. Generasi muda juga akan lebih tertarik membaca sejarah melalui sajian gambar menarik dengan bahasa sederhana dan lugas, katanya.
Sementara itu, Ramadhan S Pernyata yang merupakan putra sulung Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) Kaltim Syaprudin Pernyata itu menjelaskan, idenya membuat cerita bergambar tentang sejarah perjuangan rakyat Sanga-Sanga itu lebih dipengaruhi karena kegelisahannya tentang minimnya apresiasi masyarakat terhadap pengorbanan besar para pejuang masa lalu.
"Saya berharap, masyarakat Kaltim lebih banyak yang mengenal dan lalu memberikan apresiasi terhadap perjuangan gigih para pejuang Kaltim untuk mengusir penjajah dari Bumi Etam tercinta," kata Ramadhan.
Dia juga meyakinkan bahwa sejarah itu adalah murni perjuangan rakyat terbesar yang pernah terjadi di tanah Borneo, namun tidak tercatat dengan baik dalam sejarah. Cerita bombastisnya mungkin tidak sehebat Bandung Lautan Api. Tetapi dia sangat meyakini, perjuangan rakyat Sanga-Sanga tidak kalah heroiknya dengan Bandung Lautan Api. Rencananya, novel bergambar yang dikerjakan sejak 2010 ini akan diluncurkan pada peringatan hari kemerdekaan RI, Agustus nanti.
"Atau selambatnya akan diluncurkan bertepatan dengan peringatan Peristiwa Merah Putih Sanga-Sanga, 27 Januari 2016 nanti," kata Ramadhan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015