Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar kampanye antikorupsi melalui media buku komik berjudul "Pantang Korupsi Sampai Mati" dengan ilustrator komikus Vbi-djenggotten di Aula Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kamis.

"Kami memang menyasar kalangan muda, kalangan yang mendidik dan memengaruhi kaum muda," kata fasilitator dari KPK untuk kampanye antikorupsi, Ariz Dedy Arham, di sela-sela kampanye tersebut.

Bersama Dedy Arham, hadir juga dalam kampanye tersebut Dian Rachmawati selaku supervisor penerbitan buku-buku antikorupsi dan fasilitator acara.

Dalam buku komik bergambar jenaka itu, KPK menjelaskan mulai dari pengertian korupsi dan berbagai modus perbuatannya, juga gambar soal tindakan masyarakat bila menemukan praktik-praktik korupsi.

Adapun peserta kampanye terdiri dari aktivis lembaga swadaya masyarakat, guru sekolah menengah, perwakilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), organisasi pemuda, dan ormas.

Menurut Arham, kalangan muda menjadi sasaran kampanye KPK, karena pada kasus-kasus korupsi yang ditangani KPK belakangan ini, sejumlah anak muda turut terlibat menjadi pelaku aktif.

"Kasus Nazaruddin atau Angelina Sondakh, misalnya. Mereka itu kan representasi kaum muda, di bawah 50 tahun yang mestinya mungkin masa depannya bisa gemilang seandainya tidak terjerat kasus korupsi," jelasnya.

Alih-alih membuat buku yang serius tentang undang-undang dan ancaman hukuman, KPK juga menggunakan media komik dan buku bergambar penuh warna seperti "Semua Bisa Ber-Aksi" sebagai sarana menggerakkan dan menyadarkan para pemuda terhadap bahaya laten korupsi.

Dalam buku Semua Bisa Ber-Aksi, pembaca antara lain diajak membayangkan apa yang bisa dilakukan dengan uang Rp168 triliun yang dikorupsi oleh para koruptor.

"Kalau membangun sekolah saja, bisa sampai 195 gedung baru. Itu banyak sekali," kata Yeni, pengacara yang menjadi salah satu peserta.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015