Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Rancangan pelabuhan khusus TNI AL di Balikpapan diserahterimakan, Rabu petang, oleh konsultan perencana PT Bina Karya kepada Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Balikpapan Kolonel (P) Ariantyo Condrowibowo.

Bila kelak selesai nanti di 2016, 6 kapal perang sekaligus dapat sandar di pelabuhan ini.

"Ini membuat kita lebih efektif dan efisien dalam menjaga kedaulatan negara," kata Kolonel Condrowibowo di Pangkalan TNI AL Balikpapan, Jalan Yos Sudarso.

Pelabuhan senilai Rp180 miliar itu akan dibangun secepatnya pada semester pertama 2015 ini. Dana berasal dari APBD Balikpapan dan Provinsi Kalimantan Timur.

Dari bagian Pantai Melawai yang jadi lahan parkir dan area serbaguna, yang sebagiannya merupakan reklamasi, akan ada jalan menjorok 430 meter ke tengah Teluk Balikpapan, dimana akan didirikan dermaga sepanjang 200 meter tempat kapal dapat sandar di kedua tepinya.

"Sampai kapal sekelas KRI Banda Aceh dapat sandar dengan nyaman," lanjut Danlanal.

KRI Banda Aceh 593 merupakan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) dengan kemampuan mengangkut pasukan dan berbagai peranti tempur. Panjangnya mencapai 125 meter dan lebar 22 meter.

Keberadaan pelabuhan itu juga nanti tidak lagi membuat Lanal Balikpapan harus meminjam Pelabuhan Semayang atau Pelabuhan Pertamina.

Menurut Danlanal, karena kebutuhannya, kadang mereka harus menutup Pelabuhan Semayang hingga seharian.

"Itu kan mengganggu aktivitas ekonomi. Begitu juga di Pelabuhan Pertamina yang berada dalam lingkungan kilang minyak. Itu kan daerah yang terbatas sekali, sebut Kolonel Condrowibowo.

Dengan posisinya yang strategis di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, kapal-kapal perang TNI AL dari Armada Timur yang dalam perjalanan ke utara atau kembali ke selatan selalu menjadikan Balikpapan pelabuhan persinggahan.

Awal pekan lalu, misalnya, KRI Sidat 851 dan KRI Kakap 811 mengisi perbekalan berupa bahan bakar, air, dan bahan makanan di Balikpapan. KRI Sidat dalam perjalanan pulang ke Surabaya setelah berpatroli sejak Desember lalu di perbatasan utara Indonesia, terutama di perairan Ambalat dan Karang Unarang. KRI Kakap sedang menuju Bitung, Sulawesi Utara untuk berpatroli di Kepulauan Sangihe-Talaud.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015