Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Pihak Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan melaksanakan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat "One Day Exercise".

Dalam simulasi tersebut dengan skenario adanya enam orang meninggal dunia dan 36 orang mengalami luka berat akibat kecelakaan yang dialami oleh pesawat Angkasa Air Boeing 737-400 PK-BPN dengan nomor penerbangan BPN 080 yang berangkat dari Jakarta menuju Balikpapan.

Pesawat yang membawa 175 orang penumpang tersebut harus mendarat darurat di runway 07 sektor H 11 pada grid map Bandara International Sultan Aji Muhammad Sulaiman.

Pesawat dalam kondisi terpatah tiga, dimana badan pesawat dua potongan di laut dan satu potong di darat. Dan terjadi kebakaran pada badan pesawat yang terdapat di darat.

Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat tersebut melibatkna 694 personel yang terdiri dari Airport Emergency Connittee dan Airport Security Committee PT Angkasa Pura I, TNI, Polri, Basarnas dan beberapa rumah sakit di wilayah Balikpapan serta pemadam kebakaran kota.

Selain itu, disimulasikan pula pengamanan teroris di wilayah Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan.

"Kegiatan ini merupakan latihan terpadu yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan dengan maksud untuk menguji fungsi koordinas, komunikasi dan komando antaraunit dan instansi sesuai dengan dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara serta melatih dan memantapkan kemampuan personel sesuai dengan bidang tugas," kata Direktur Operasi Angkasa Pura I, Yushan Sayuti.(*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015