Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pembangunan "runway" atau landasan pacu sisi udara Bandara Samarinda Baru (BSB) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, kini sedang dalam penggarapan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp699 miliar dan ditargetkan tuntas pada 2016.

"Awalnya dialokasikan dari APBD Kaltim Rp750 miliar, tetapi saat lelang terjadi penawaran dari sejumlah peserta lelang, kemudian ditetapkan pemenang lelangnya yang totalnya senilai Rp699 miliar," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Sabtu.

Mulai 2015 pembangunan BSB dianggarkan secara "multiyears contract" (kontrak tahun jamak). Dana dari kontrak tahun jamak ini kemudian akan dibayarkan kepada pemenang lelang setelah Pemprov Kaltim menerima landasan pacu yang selesai dibangun.

Pola pembangunan landasan pacu ini menganut sistem Modified Turnkey Project, yakni biaya awal pembangunan dikeluarkan oleh pemenang lelang. Setelah rampung, kemudian pihaknya akan melunasinya secara mencicil dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaltim mulai 2015.

"Mulai tahun 2015 APBD Kaltim menganggarkan pembangunan landasan pacu BSB senilai Rp123 miliar, ditambah sisa pembangunan tahun 2014 yang sekitar Rp 5 miliar sehingga total alokasinya senilai Rp130 miliar. Sedangkan kekurangnnya akan dialokasikan di tahun berikutnya," katanya.

Saat ini lanjut dia lagi, para pemenang lelang proyek pembangunan runway BSB masih terus bekerja. Mereka adalah PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, dan PT Wijaya Karya (Wika). Ketiganya merupapakan perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tiga perusahaan berplat merah itu kini sedang mengerjakan landasan pacu sepanjang 2.500 meter. Mereka melakukan pengurukan tanah sampai tingginya tiga meter, atau membutuhkan tanah urug sebanyak 1,4 juta kubik pada runway tersebut.

Setelah proses urugan selesai, kemudian akan dilapisi menggunakan pasir yang dilanjutkan dengan proses pengaspalan.

Dia juga mengatakan pemerintah pusat melalui APBN akan membantu mendanai pembangunan apron (tempat parkir pesawat) dan taxiway (jalur hubung apron-runway) pada BSB.

Dia memperkirakan kebutuhan pembangunan apron dan taxiway mencapai Rp300 miliar. Sedangkan pada 2015 pemerintah pusat akan membantu pembangunan dua kebutuhan itu senilai Rp150 miliar.

Sisi darat BSB sudah tuntas pada 2014, sedangkan pembangunan sisi udara ditarget tuntas 2016 yang sekaligus dapat operasional, sehingga pada 2016 Bandara Temindung Samarinda bisa langsung pindah ke BSB, mengingat Bandara Temindung sudah tidak layak lagi seiring padatnya penduduk dan sempitnya lahan di Temindung. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015