Penajam (ANTARA Kaltim) - Warga Kelurahan Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, meminta PT Chevron Indonesia Company dan PT Pertamina menanggulangi banjir yang melanda daerah mereka.

Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam Edi Londa, saat rapat dengar pendapat bersama PT Chevron Indonesia Company dan PT Pertamina, Rabu mengatakan, warga menduga, banjir yang kerap melanda kawasan itu berasal dari area kedua perusahaan tersebut.

"Masyarakat menginginkan agar penanganan banjir segera dilakukan karena jika hujan turun sekitar 30 menit saja, daerah kami sudah tergenang," ungkap Edi Londa.

Edi Londa kemudian memperlihatkan foto tentang titik banjir, lokasi aliran air serta siring yang rusak di kawasan perumahan dan perkebunan, termasuk jembatan yang rusak akibat banjir.

"Warga berharap, parit bisa dibuat permanan karena kalau hanya tanah saja, tidak akan bertahan lama," kata Edi Londa.

Pelaksana tugas Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara Tohar, meminta PT Chevron Indonesia Company dan PT Pertamina bersama pemkab setempat, menyusun rencana terkait tuntutan warga Lawe-Lawe tersebut.

"Ada drainase yang harus diperbaiki di RT 2 Kelurahan Lawe-Lawe yang tekstur tanah rawa dan daya serapnya minim. Penanganannya dilakukan dengan dua tahap yakni, sementara dan jangka panjang," ujar Tohar.

Penanganan jangka pendek kata Tohar, yakni dengan melakukan normalisasi sungai di sisi hulu dan hilir kemudian gorong-gorong yang kondisinya sudah tidak mampu mengalirkan air, harus diganti dengan menghitung debit dan luasan tangkapan air.

"Penanganan jangka panjang, harus ada bangunan permanen berupa jembatan dan siring," ungkap Tohar.

Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Nanang Ali menegaskan, perusahaan yang beroperasi di daerah itu harus mengajak masyarakat di sekitar wilayah operasional membicarakan program CSR.

"Kami meminta kepada seluruh perusahaan yang ada di daerah ini agar mengkomunikasikan kegiatan yang perlu ditangani perusahaan melalui CSR dengan masyarakat terkait. Jangan dalam bentuk bantuan langsung, tapi programkan pemberdayaan atau peningkatan ekonomi masyarakat," kata Nanang Ali.

"Setelah ada hasil pembicaraan bersama masyarakat kemudian dilaporkan kepada pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda). Rencana CSR perusahaan, termasuk dari PT Chevron masih bisa diubah," ujarnya.

Manajemen PT Chevron Indonesia Company dan PT Pertamina yang diwakili oleh Manajer Humas, menyatakan siap memenuhi tuntutan masyarakat terkait penanganan banjir sesuai dengan rencana yang akan dilakukan oleh Pemkab Penajam Paser Utara.

Terkait CSR, Manajer Humas PT Chevron Indonesia Company, Imamul Ashuri mengatakan, program CSR merupakan pola pendampingan, sehingga tidak hanya fokus di satu daerah.

"Untuk CSR, Chevron punya 13 desa/kelurahan di dua kecamatan yang harus diperhatikan. Pada 2015, fokus kami di sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi," ungkap Imanul Ashuri.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015