Sangattam (ANTARA Kaltim) -  Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Syarifudin Ginting, mengatakan, program perbaikan irigasi di Kaupaten Kutai Timur dibantu anggaran APBN dan APBD I Provinsi Kaltim 2015.

"Seluruh program rehabilitasi irigasi sepenuhnya didanai APBN dan APBD I Kaltim yang luasnya 1.000 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Syarifudin Ginting, di Sangatta, Selasa.

Hal itu dikatakan Ginting pada acara Pencanangan Pengembangan dan Rehabilitasi Perbaikan Jaringan Irigasi Tersier di Kabupaten Kutai Timur yang dilaksanakan di Silpaduta, Kelompok Tani Bina Karya, desa Sangatta.

Menurut Ginting, bantuan-bantuan APBD I Provinsi Kaltim Tahun Anggaran 2015 dan juga dana APBN Perubahan 2015 mendatang. memanen.

Ginting juga mengatakan, alokasi kegiatan Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedele melalui Program Perbaikan Jaringan Irigasi dan Sarana Pendukungnya yang dananya bersumber dari APBN rescofussing tahun 2015 di Kutai Timur dialokasikan perbaikan Pengembangan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier seluas 3.000 hektare.

Optimalisasi Lahan seluas 2.000 hektare (ha), trakctor tangan tujuh unit, pompa air tujuh unit untuk dilaksanakan dan direalisasikan mulai hari ini hingga bulan Maret 2015 mendatang.

Kutai Timur juga akan mendapatkan dana APBN-P untuk perbaikan Jaringan Irigasi Tersier seluas 1.000 hektare, Traktor Tangan 24 unit, Rice Transflanter enam unit, Combine Harvertser Kecil lima unit.

Ginting berharap agar seluruh Kelompok Tani Gapoktan di Kutai Timur yang masuk dalam program ini dengan didampingi oleh Penyuluh Pertanian dan Aparat TNI AD juga berkontribusi meningkatkan produksi.

Gerakan Perbaikan Irigasi ini melibatkan peran serta TNI-AD sebagai motivator yang bersifat sinergi dengan Penyuluh Pertanian yang memberikan bimbingan teknis untuk mengoptimalkan potensi yang ada.

Komandan Kodim 0909/SGT Letkol Inf Ibnu Hudaya mengatakan, sebanyak 171 anggota Babinsa diterjunkan untuk mendampingi kelompok tani.

"Sebanyak 171 anggota babinsa diturunkan dalam upaya mewujudkan swasembada pangan di Kutim. Babinsa turun tangan ke sawah, mulai dari proses tanam sampai panen," kata Dandim Letkol Inf Ibnu Hudaya disela-sela acara.

Menurut dia, target kita produksinya harus meningkat, seperti yang diharapkan enam ton per hektare dari saat ini hanya sekitar 4,5 ton per hektare. Karena itu, jelasnya, kendala-kendala yang ada di lapangan harus segera dikoordinasikan

Dia menambahkan, harapannya agar dalam kurun satu tahun, produksi padi di Kutim sudah surplus. Ia juga telah menginstruksikan ke seluruh jajaran Koramil untuk membuat demplot sawah dua hektare di tiap Koramil.

Dengan adanya demplot itu akan menjadi percontohan bagi petani, sekaligus membantu upaya swasembada pangan.

"Kita punya 10 Koramil di Kutim. Kalau itu dimaksimalkan dua hektare tiap koramil, optimistis kita bisa," katanya. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015