Bontang (ANTARA Kaltim) - Puluhan warga Santan Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, berunjuk rasa di Kantor PLN Bontang, menagih janji pemasangan jaringan listrik ke kampung mereka.

"Aspirasi warga kampung Santan Ulu akan kami tampung untuk selanjutnya kami sampaikan ke kantor pusat sebab itu kewenangan PLN pusat," ungkap Manager PLN Bontang Laode Lawati, usai menerima lima perwakilan warga Santan Ulu, Rabu.

Sambungan baru di daerah Santan Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara kata Laode Lawati, telah menjadi komitmen PLN Bontang untuk segera memasang jaringan listrik tegangan menengah (JTM).

Namun rencana tersebut lanjut Laode Lawati terkendala anggaran pusat yang belum cair sehingga pemasangan JTM ditunda.

"Pada 2014 PLN Kalimantan Timur telah melakukan penyambungan interkoneksi Jaringan Mahakam yang sudah terpasang di Desa Suka Rahmat, Kutai Timur yang secara otomatis menyedot anggaran," kata Laode Lawati.

Pada 2014, PLN Bontang tambah dia, sebenarnya sudah mengusulkan program pembangunan JTM ke Desa Santan Ulu, namun karena keterbatasan anggaran, usulan tersebut belum mendapat persetujuan.

"Ini sepatutnya dipahami juga, karena tahun ini PLN baru membangun JTM di Desa Suka Rahmat yang berbatasan dengan Desa Santan Ulu. Tahun ini (2015) akan kami usulkan lagi pembangunan JTM di Santan Ulu," ujar Laode Lawati.

Namun, ia tidak bisa memastikan kapan JTM tersebut terpasang di Desa Santan Ulu.

"Kami hanya menyampaikan aspirasi ini ke PLN di Balikpapan dan tidak bisa memastikan kapan JTM tersebut terealisasi," ungkap Laode Lawati.

Prosedur untuk membangun JTM kata dia tidak mudah karena usulan itu dilakukan secara berjenjang, mulai dari PLN Cabang kemudian ke PLN wilayah yang akan diteruskan ke PLN Pusat untuk mendapat persetujuan anggaran.

"Jadi, anggaran itu pembangunan JTM bukan kewenangan kami. Makanya kalau diminta kepastian pembangunan saya juga tidak bisa menjawab," kata Laode Lawati.

Desa Santan Ulu menurut Laode Lawati memang sudah selayaknya mendapatkan JTM karena jumlah pendudukya sudah mencapai 1.500 Kepala Keluarga (KK) atau setara dengan 6000 jiwa.

"Kalau bicara layak, memang sudah seharusnya Desa Santan Ulu dialiri listrik," ujar Laode Lawati.   (*)

Pewarta: Irwan

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015