Sangatta (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, diminta segera mengambil langkah-langkah untuk membenahi Sungai Sangatta yang saat ini kondisinya semakin dangkal dan rusak.

"Kondisi Sungai Sangatta sudah semakin parah dan ini berbahaya kalau tidak segera ditangani," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kutai Timur H Agiel Suwarno ketika dihubungi Antara di Sangatta, Kutai Timur, Rabu.

Menurut Agiel, Pemkab Kutai Timur terutama Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Lingkungan Hidup harus mengambil langkah untuk menyelamatkan Sungai Sangatta dari kerusakan yang lebih parah.

Salah satu solusi untuk mengatasi pendangkalan dan kerusakannya, lanjut Agiel, adalah dengan melakukan pengerukan sungai.

"Saya berbicara begini karena kebetulan rumah saya berada dekat dengan Sungai Sangatta dan merasakan perubahannya. Dulu sungai sekitar rumah saya airnya mengalir lancar dan bersih, tapi sekarang sudah dipenuhi tumbuhan eceng gendok dan dangkal, tanah dan lumpurnya sudah muncul dipermukaan," ujarnya.

Ia menambahkan kondisi Sungai Sangatta sudah disampaikan kepada Bupati Kutai Timur Isran Noor saat rapat paripurna DPRD beberapa waktu lalu.

"Saya sudah sampaikan langsung ke pak bupati, tapi tidak terlalu ditanggapi," kata Agiel, menambahkan.

Selain meminta pemkab melakukan perencanaan, Agiel juga menyarankan pemkab melibatkan pihak swasta untuk merumuskan pembenahan sungai tersebut, salah satunya perusahaan tambang batu bara PT Kaltim Prima Coal (KPC).

"Kita tidak menuduh apa dan siapa yang menyebabkan dangkal dan rusaknya Sungai Sanggata, tapi paling tidak KPC punya tambang batu bara di daerah ini. Yang jelas, kedalaman Sungai Sangatta sudah waktunya dikeruk supaya tidak semakin rusak," katanya(*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014