Komando Distrik Militer (Kodim) 0908/ Bontang, Kalimantan Timur, mengawal instruksi Presiden RI Prabowo Subianto soal harga gabah kering milik petani yang harus dibeli seharga Rp6.500 per kilogram, baik dibeli oleh Bulog maupun di penggilingan padi.
"Seluruh bintara pembina desa (babinsa) di jajaran Kodim Bontang sudah diperintahkan mengawal instruksi presiden, sehingga setiap hari para babinsa memantau serapan gabah hingga harga jualnya," ujar Komandan Kodim 0908/ Bontang Letkol Inf Aryo Bagus Daryanto di Bontang, Sabtu.
Kodim 0908/ Bontang memiliki wilayah tugas bukan hanya di Kota Bontang, tapi juga sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yakni di Kecamatan Anggana, Muara Badak, dan Kecamatan Marangkayu.
Sementara kawasan pertanian yang paling banyak di bawah pengawasan Kodim Bontang adalah tiga kecamatan di Kabupaten Kukar tersebut, meski pengawasan di teritorial Kota Bontang pun harus tetap dilakukan melekat.
Sementara itu, Babinsa 0908-03/Anggana Kodim 0908/Bontang Serka Samsul, menindaklanjuti perintah tersebut dengan turun langsung ke lapangan untuk melaksanakan pengecekan dan pengawasan hasil panen padi dan harga gabah kepada kelompok tani di Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana.
Baca juga: Kabupaten Penajam awasi harga gabah-beras agar tidak rugikan petani
Serka Samsul ingin memastikan harga gabah tetap sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh presiden, yaitu harga gabah dibeli sesuai instruksi, kemudian Bulog membeli gabah hasil panen petani setempat.
"Ini merupakan perintah langsung dari Komandan Kodim 0908/Bontang, yakni seluruh babinsa yang bertugas di desa/kelurahan masing-masing harus aktif dalam mengawasi perkembangan harga gabah di tingkat petani, termasuk saya yang bertugas di Kecamatan Anggana," kata Samsul.
Kehadiran Babinsa di lapangan, lanjut ia, diharapkan dapat mencegah permainan harga, tugas lain juga memastikan tidak ada hal lain di lapangan yang bisa merugikan petani.
Menurutnya, pemantauan harga gabah juga merupakan bagian dari komitmen TNI AD, dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sehingga pihaknya bekerja sama dengan petani, perangkat desa, serta dinas terkait, untuk memastikan distribusi hasil panen berjalan lancar, dan harga gabah tetap sesuai dengan standar yang ditetapkan.
"Selain melakukan pengawasan, babinsa juga memberikan pendampingan kepada petani dalam berbagai aspek pertanian, termasuk sosialisasi program pemerintah terkait pertanian dan ketahanan pangan," katanya lagi.
Baca juga: Pemkab Kutim rencanakan bangun pabrik pengolahan gabah
Editor : Imam Santoso
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025