Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman mendorong pengembangan kelestarian seni budaya lokal, dengan melibatkan generasi muda.

"Saya sangat mendukung seni gambus masuk sebagai muatan lokal di sekolah. Ini jadi langkah penting dalam melestarikan budaya," kata Ardiansyah Sulaiman saat menghadiri undangan Sanggar Gambus Selera Kutai (SGSK), di Sangatta, Selasa (7/1).

Ia mengatakan dengan menanamkan kebudayaan lokal sejak di bangku sekolah, para generasi muda Kutim dapat secara cepat mencintai seni dan budaya lokal yang ada. 

Ardiansyah menyarankan kepada penggiat seni budaya untuk melakukan pelatihan seni yang masif serta kegiatan-kegiatan kebudayaan lokal tiap bulannya. 

"Saya usulkan minimal ada acara adat istiadat Kutai yang dilaksanakan sebulan sekali di sini," tuturnya.

Ia menyebutkan suku Kutai sendiri memiliki kesenian yang menarik seperti tingkilan, tarsul, tari jepen, serta beberapa tari-tarian lainnya.

Dikemukakannya kesenian asal Kutai saat ini telah berkembang di seluruh wilayah Kutai Timur. Pihak pemerintah Kutai Timur siap mendukung pelestarian kebudayaan tersebut.

Ardiansyah mengusulkan adanya pemecahan rekor yang tercatat di Museum Rekor  Dunia Indonesia (MURI) pada seni tingkilan di Kutim.

"Ini adalah bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal yang harus kita jaga," ucapnya.

Seorang tokoh seni budaya Kutai di Sangatta Sayid Abdullah berharap agar pemerintah terus mendukung pelestarian budaya yang ada, melalui program-program berkelanjutan seni budaya Kutai akan menjadi trend bagi masa depan.

"Pelestarian budaya lokal ini harus memiliki dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah," harapnya.
 

Pewarta: Muhammad Hafif Nikolas

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2025