Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) menyatakan strategi 4K yang diterapkan pihak terkait berhasil menahan laju inflasi, sehingga pada November 2024 Kaltim hanya mengalami inflasi bulanan 0,08 persen.
"Melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif), maka masyarakat mudah memperoleh bahan pokok sehingga tidak terjadi inflasi," kata Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto di Samarinda, Selasa.
Upaya pengendalian inflasi di Kaltim, katanya, dilakukan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yakni oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Kaltim maupun kabupaten/kota.
Sedangkan untuk memastikan ketersediaan pasokan, pemda terus melakukan peningkatan produksi pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani melalui berbagai program, seperti mekanisasi pertanian, bantuan pupuk, bantuan sarana dan prasarana tani kepada kelompok tani.
Budi yang juga Wakil Ketua I TPID Kaltim ini melanjutkan, upaya lain untuk menjaga keterjangkauan harga adalah dengan melakukan pemantauan dan stabilisasi untuk beberapa komoditas yang berpotensi sebagai penyumbang inflasi.
“TPID pun terus mendorong peningkatan kualitas konektivitas antar-daerah dan jalan tani pada sentra-sentra pangan yang tersebar di sejumlah kawasan, sebagai upaya untuk melancarkan distribusi,” katanya.
Ekonomi Kaltim Tumbuh Kondusif Sejalan Dengan Inflasi yang Rendah dan Stabil Ekonomi masyarakat Kalimantan Timur pada bulan November menunjukkan peningkatan seiring dengan padatnya MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) di tengah tren kenaikan komoditas emas dunia.
Ia melanjutkan, inflasi Kaltim pada November secara year on year sebesar 1,54 persen, dengan penyumbang terbesar adalah dari kelompok makanan, minum dan tembakau yang mengalami inflasi 2,4 persen.
“Sejalan dengan kondisi tersebut, maka secara bulanan Kaltim mengalami inflasi 0,08 persen (mtm). Secara keseluruhan baik tahunan maupun bulanan, inflasi Kaltim berada pada posisi yang rendah dan stabil,” katanya.
Ia menyatakan bahwa kondisi inflasi yang terjaga ini mampu memberikan peluang untuk pertumbuhan konsumsi yang lebih tinggi, bahkan dapat menjadi motor penggerak peningkatan aktivitas ekonomi di Kaltim.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024