Berau (ANTARA Kaltim) – Reses anggota DPRD Kaltim Gamalis di wilayah Kabupaten Berau dilakukan di beberapa tempat. Pada Selasa (11/11) Gamalis reses di Kampung Teluk Harapan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bohe Bukut oleh warga setempat.

Kampung Bohe Bukut terletak di wilayah pesisir pantai Kecamatan Maratua. Menurut warga setempat, nama Bohe Bukut itu sendiri berasal dari bahasa daerah suku Bajau, yakni Bohe yang artinya air dan Bukut yang artinya belakang, secara harfiah dimaknai sebagai suatu daerah yang menjadi sumber mata air.

Kecamatan Maratua yang memiliki 5 kampung yakni Kampung Teluk Harapan atau Bohe Bukut, Bohe Silian, Payung-Payung, Teluk Alulu dan Tanjung Bahaba hingga kini didiami sekitar 5.000 penduduk. Berbagai fungsi dan potensi yang dimiliki pulau yang sekaligus menjadi satu Kecamatan Maratu tersebut, diantaranya sebagai wilayah pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sosial ekonomi dan pariwisata.

Eksotika wilayah pulau Kaltim itu, yang berdekatan pula dengan pulau Pangalaki dan Kakaban serta pulau Sulawesi diakui Gamalis menjadi daya pikat wisatawan domestik yang bahkan belum pernah menginjakkan kaki sebelumnya di Kaltim.

Oleh karena itu, bila dikaji lebih jauh maka sesungguhnya masih banyak potensi yang luar biasa dari pulau tersebut. Salah satu upaya untuk membuka potensi yang ada, tentunya dibutuhkan sarana infrastruktur pendukung yang memadai untuk mengakses daerah tersebut.

Gamalis menaiki pikap dan ojek ke tempat pertemuan. Tampak antusiasme penduduk yang berkumpul di balai pertemuan desa guna menyambut kedatangan anggota DPRD Kaltim yang saat ini sebagai ketua Fraksi PPP-Nasdem. Di awal pertemuan reses di Pulau Maratua, Gamalis menuturkan tentang perkembangan Bandara Maratua.

Namun, waktu reses yang hanya 5 hari di rasa kurang cukup karena jarak tempuh beberapa daerah di satu kota atau kabupaten yang ada cukup membutuhkan waktu yang lama untuk diakses. Gamalis berharap dapat bersilaturahim dan bertukar informasi untuk pembangunan daerah Maratua yang menjadi bekal untuk APBD-P 2015 nanti.
 
Diakui Gamalis, hasil reses nantinya bersama eksekutif membahas aspirasi yang ada di daerah meliputi Infrastruktur dasar seperti listrik dan sarana penunjang kegiatan ekonomi sektor kelautan, menjadi prioritas daerah yang terletak di timur Kabupaten Berau itu.

Selain itu, mengingat 95% mata pencaharian penduduk tersebut berasal dari sektor kelautan, tentunya sektor tersebut harus mendapat dukungan infrastruktur dari pemerintah pusat dan daerah. Seperti usulan untuk memperbaiki dermaga nelayan yang sudah tentu sebagai penunjang aktifitas ekonomi penduduk tersebut.

Oleh karena itu, Gamalis mengutarakan beberapa harapan dibangunnya infrastruktur penghubung daerah agar tidak hanya memprioritaskan sektor pariwisata namun juga sektor ekonomi dan sosial masyarakat di daerah pulau Maratua.

Selain Bandara yang akan dibangun oleh pemerintah daerah, masih ada juga usulan pelabuhan yang diharapkan dapat disampaikan ke Dinas Pariwisata, sehingga selain Pulau Derawan ada juga pulau Maratua yang menjadi prioritas pengembangan sektor wilayah laut Kaltim maupun Indonesia.

Pada akhir pertemuan tersebut ia mengungkapkan beberapa contoh teknis guna mengontrol daerah pesisir pantai dan permukiman yang kini dinilai cukup berhasil diterapkan di Pulau Biduk-Biduk yang dapat menjadi acuan penataan daerah pulau Maratua, di mana penataan infrastruktur yang sedemikian rupa tidak mendorong abrasi yang mungkin terjadi di daerah tersebut. (Humas DPRD Kaltim/adv/ast/oke)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014