Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan meminta warga tetap waspada meskipun kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti menurun.

"Untuk jumlah kasus memang menurun, sebelumnya sempat mencapai ribuan kasus, tapi kita tidak boleh lengah," kata Kepala Dinkes Balikpapan, Alwiyati, Selasa (12/11).

Dia meminta kepada masyarakat untuk tetap aktif mencegah berkembangnya jentik nyamuk Aedes Aegypti tersebut dengan rutin memeriksa jentik nyamuk di penampungan air.

"Selain itu, Kerja Bakti Masal (KBM) di RT-RT serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) juga tetap rutin dilaksanakan," pintanya.

Alwiyati menekankan upaya pencegahan itu lebih baik dari pada harus mengobati. Apalagi jika terkena penyakit tersebut masuk ruang Intensiv Care Unit (ICU) itu bisa lebih berat pengobatannya..

Dikatakannya bahwa turunnya kasus DBD di Kota Balikpapan tak lepas dari adanya vaksinasi DBD, program  tersebut difokuskan untuk anak usia sekolah, dengan sasaran usia 6-15 tahun yang menerima dua dosis vaksin dalam rentang waktu tiga bulan.

"Vaksinasi ini belum mencapai 100 persen, tapi hasilnya sudah terlihat, ini sesuai dengan tujuannya sebagai tameng mereka menghadapi DBD," ujar Alwiyati.

Dia mengemukakan vaksinasi menyasar di sekolah yang ada di dua Kecamatan di Kota Balikpapan yakni Kecamatan Balikpapan Utara dan Balikpapan Tengah. Karena dua wilayah tersebut merupakan endemik DBD dan saat ini hasilnya cukup baik, jumlah kasus mengalami penurunan.

"Untuk pelaksanaan vaksinasi kembali, kita masih menunggu kiriman dari pusat," katanya.

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024