Anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Bijak Ilhamdani menekankan petani milenial dibutuhkan agar sektor pertanian di daerah Benuo Taka itu kuat untuk tunjang kedaulatan pangan.
"Agar sektor pertanian kuat diperlukan petani milenial atau anak muda, saat ini masyarakat yang menggeluti pertanian rata-rata sudah berusia 40-55 tahun," ujar Muhammad Bijak Ilhamdani di Penajam, Selasa.
Sektor pertanian, peternakan, dan perikanan belum kuat amat berpengaruh terhadap kedaulatan pangan yang menyebabkan ketergantungan Kabupaten Penajam mendatangkan kebutuhan pangan dari luar daerah.
DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara bersama pemerintah kabupaten setempat berupaya memperbaiki tata kelola sektor pertanian, peternakan dan perikanan, serta terus berusaha menarik minat generasi muda terjun dalam sektor pertanian, peternakan dan perikanan untuk menciptakan kedaulatan pangan.
Sebagian kebutuhan pangan Kabupaten Penajam Paser Utara masih didatangkan dari luar daerah, jelas dia, seperti ayam potong dari Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, serta sayuran dan beras dari Sulawesi Selatan.
"Produksi pertanian, peternakan dan perikanan lokal belum dapat penuhi semua kebutuhan pangan masyarakat," tambahnya.
Sehingga, lanjut dia, generasi muda atau milenial sangat penting berperan aktif di sektor pertanian sebagai pendukung perputaran ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara melalui bidang pangan.
Apabila tidak ada generasi muda menggantikan para petani yang usianya sudah menua, maka Kabupaten Penajam Paser Utara bakal terus bergantung pada pangan dari luar daerah.
Semangat anak muda untuk bertani sangat dibutuhkan, kata dia, apalagi Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi penyangga pangan Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia.
Kabupaten Penajam Paser Utara bisa menghasilkan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan Kota Nusantara karena potensi pertanian, perikanan dan peternakan cukup besar.
"Anak muda harus ikut mengelola pertanian, perikanan dan peternakan agar produksi bisa melimpah, serta yang penting juga ada kolaborasi antara pemerintah kabupaten, pelaku industri dan generasi muda," demikian Muhammad Bijak Ilhamdani.(Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Agar sektor pertanian kuat diperlukan petani milenial atau anak muda, saat ini masyarakat yang menggeluti pertanian rata-rata sudah berusia 40-55 tahun," ujar Muhammad Bijak Ilhamdani di Penajam, Selasa.
Sektor pertanian, peternakan, dan perikanan belum kuat amat berpengaruh terhadap kedaulatan pangan yang menyebabkan ketergantungan Kabupaten Penajam mendatangkan kebutuhan pangan dari luar daerah.
DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara bersama pemerintah kabupaten setempat berupaya memperbaiki tata kelola sektor pertanian, peternakan dan perikanan, serta terus berusaha menarik minat generasi muda terjun dalam sektor pertanian, peternakan dan perikanan untuk menciptakan kedaulatan pangan.
Sebagian kebutuhan pangan Kabupaten Penajam Paser Utara masih didatangkan dari luar daerah, jelas dia, seperti ayam potong dari Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, serta sayuran dan beras dari Sulawesi Selatan.
"Produksi pertanian, peternakan dan perikanan lokal belum dapat penuhi semua kebutuhan pangan masyarakat," tambahnya.
Sehingga, lanjut dia, generasi muda atau milenial sangat penting berperan aktif di sektor pertanian sebagai pendukung perputaran ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara melalui bidang pangan.
Apabila tidak ada generasi muda menggantikan para petani yang usianya sudah menua, maka Kabupaten Penajam Paser Utara bakal terus bergantung pada pangan dari luar daerah.
Semangat anak muda untuk bertani sangat dibutuhkan, kata dia, apalagi Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi penyangga pangan Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia.
Kabupaten Penajam Paser Utara bisa menghasilkan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan Kota Nusantara karena potensi pertanian, perikanan dan peternakan cukup besar.
"Anak muda harus ikut mengelola pertanian, perikanan dan peternakan agar produksi bisa melimpah, serta yang penting juga ada kolaborasi antara pemerintah kabupaten, pelaku industri dan generasi muda," demikian Muhammad Bijak Ilhamdani.(Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024