Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Ketinggian permukaan air waduk Manggar yang menjadi sumber air baku PDAM Kota Balikpapan sempat naik setelah turun hujan sejak beberapa pekan terakhir
"PDAM Balikpapan berharap hujan yang turun di wilayah Waduk Manggar bisa menambah volume air waduk tersebut. Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan volume air di waduk terus menurun," kata Humas PDAM Balikpapan Gazali Rahman di Balikpapan, Kamis.
Waduk Manggar merupakan sumber air baku bagi PDAM Balikpapan, yang memproduksi air bersih untuk 80 ribu pelanggan atau lebih kurang 400.000 jiwa penduduk kota.
Ia mengatakan bila keadaan normal, PDAM berproduksi hingga 600 liter per detik dengan air baku dari Waduk Manggar tersebut. Saat ini ketinggian air waduk mencapai 4,5 meter.
Menurut Gazali Rahman hujan yang turun pada 23 Oktober lalu sempat menambah ketinggian air 10 centimer atau dari 4,50 meter menjadi 4,60 meter. Namun pada Senin (27/10), ketinggian air kembali mennurun sampai posisi 4,52 meter.
"Kalau ketinggian air waduk sampai 6 meter, kami bisa hentikan penggiliran produksi dan distribusi air," katanya.
Saat ini, hujan sudah mulai turun kembali di Kota Balikpapan. Dalam sepekan akhir Oktober ini, sudah dua kali hujan terutama di bagian selatan kota di bagian yang padat pemukiman dan curah hujan di bagian utara yang merupakan lokasi waduk masih relatif rendah.
Gazali menambahkan jika tidak ada tambahan air secara signifikan di waduk sampai awal Desember, maka kemampuan PDAM berproduksi dengan air baku dari waduk tinggal 45 hari dari sekarang.
"Mudah-mudahan bisa lebih. Untuk sementara ini, PDAM menghemat air baku dengan membuat giliran berproduksi dari dua instalasi pengolah air bersih yang dioperasikan," katanya.
Dia mengatakan kalau volume air normal Instalasi Pengolahan Air (IPA) Manggar dan IPA Damai berproduksi bersamaan, maka kini keduanya masing-masing beroperasi secara bergantiasn bergantian.
Kondisi ini, kata dia, menyebabkan pelanggan juga menghemat air besar-besaran sementara mereka yang sudah kehabisan air bersih dapat membeli dari mobil-mobil tangki air, juga layanan oleh PDAM.
Untuk pelayanan air bersih melalui tangki air dan tandon tersebut, dipasok 120 tangki dan tandon per hari mencapai 80 tandon.
"Sekarang mobil tangki kita yang beroperasi 15 unit, airnya diambil di pengisian di MT Haryono saja. Fasilitas pengisian di Jalan Ruhui Rahayu dan Telagasari hanya pendukung," kata Gazali.
Dengan tangki air atau tandon itu, PDAM menjualnya dengan tarif normal yakni Rp40 ribu untuk 4.000 ribu liter dan Rp50.000 liter dan dijual Rp50 ribu.***2***
(T.KR-NVA/B/M025/M025) 30-10-2014 19:44:06
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"PDAM Balikpapan berharap hujan yang turun di wilayah Waduk Manggar bisa menambah volume air waduk tersebut. Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan volume air di waduk terus menurun," kata Humas PDAM Balikpapan Gazali Rahman di Balikpapan, Kamis.
Waduk Manggar merupakan sumber air baku bagi PDAM Balikpapan, yang memproduksi air bersih untuk 80 ribu pelanggan atau lebih kurang 400.000 jiwa penduduk kota.
Ia mengatakan bila keadaan normal, PDAM berproduksi hingga 600 liter per detik dengan air baku dari Waduk Manggar tersebut. Saat ini ketinggian air waduk mencapai 4,5 meter.
Menurut Gazali Rahman hujan yang turun pada 23 Oktober lalu sempat menambah ketinggian air 10 centimer atau dari 4,50 meter menjadi 4,60 meter. Namun pada Senin (27/10), ketinggian air kembali mennurun sampai posisi 4,52 meter.
"Kalau ketinggian air waduk sampai 6 meter, kami bisa hentikan penggiliran produksi dan distribusi air," katanya.
Saat ini, hujan sudah mulai turun kembali di Kota Balikpapan. Dalam sepekan akhir Oktober ini, sudah dua kali hujan terutama di bagian selatan kota di bagian yang padat pemukiman dan curah hujan di bagian utara yang merupakan lokasi waduk masih relatif rendah.
Gazali menambahkan jika tidak ada tambahan air secara signifikan di waduk sampai awal Desember, maka kemampuan PDAM berproduksi dengan air baku dari waduk tinggal 45 hari dari sekarang.
"Mudah-mudahan bisa lebih. Untuk sementara ini, PDAM menghemat air baku dengan membuat giliran berproduksi dari dua instalasi pengolah air bersih yang dioperasikan," katanya.
Dia mengatakan kalau volume air normal Instalasi Pengolahan Air (IPA) Manggar dan IPA Damai berproduksi bersamaan, maka kini keduanya masing-masing beroperasi secara bergantiasn bergantian.
Kondisi ini, kata dia, menyebabkan pelanggan juga menghemat air besar-besaran sementara mereka yang sudah kehabisan air bersih dapat membeli dari mobil-mobil tangki air, juga layanan oleh PDAM.
Untuk pelayanan air bersih melalui tangki air dan tandon tersebut, dipasok 120 tangki dan tandon per hari mencapai 80 tandon.
"Sekarang mobil tangki kita yang beroperasi 15 unit, airnya diambil di pengisian di MT Haryono saja. Fasilitas pengisian di Jalan Ruhui Rahayu dan Telagasari hanya pendukung," kata Gazali.
Dengan tangki air atau tandon itu, PDAM menjualnya dengan tarif normal yakni Rp40 ribu untuk 4.000 ribu liter dan Rp50.000 liter dan dijual Rp50 ribu.***2***
(T.KR-NVA/B/M025/M025) 30-10-2014 19:44:06
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014