Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Balikpapan Ahmad Muzakkir mengatakan agar semangat pancasila dijadikan pemicu untuk membangun Kota Balikpapan menjadi lebih baik lagi.

"Hanya dengan semangat pancasila kita bisa membangun Kota Balikpapan semakin maju, berdaya saing dan sejahtera," katanya memimpin upacara hari kesaktian pancasila di Balai Kota Balikpapan, Selasa (1/10).

Dia meminta kepada seluruh unsur Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) dan perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kota Balikpapan, untuk mengambil inspirasi dari nilai dan semangat semangat pancasila.

"Balikpapan sebagai kota heterogen yang memiliki berbagai suku dan budaya bahkan disebut miniatur Indonesia bisa bersatu mewujudkan sila ketiga yakni persatuan Indonesia," jelasnya.
 
Muzakkir menegaskan, semangat pancasila harus selalu dijaga dengan menumbuhkan semangat gotong royong yang, serta kepemimpinan yang adil dan bijaksana.

"Karena itu akan menjadi pondasi utama dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," katanya.

Dia meminta momentum hari kesaktian pancasila dapat dijadikan sebagai momentum untuk memperkuat komitmen dalam menjaga persatuan serta memperkokoh kebangsaan dan meraih cita-cita bersama menuju Indonesia yang lebih baik. Semangat pancasila adalah sebagai landasan, karena sebesar apapun tantangan yang dihadapi, pastinya dapat dilalui bila berlandaskan dasar negara tersebut.

"Kedepannya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang menjadi cita-cita bangsa bukan hanya sekedar impian," ucapnya.

Muzakkir  meminta untuk  menjaga semangat kebersamaan, meningkatkan kepekaan secara sosial, serta berkontribusi aktif dalam membangun Indonesia. Bersama Pancasila, tidak hanya menjaga sejarah, tetapi juga menciptakan masa depan lebih gemilang bagi generasi mendatang.

Menurutnya memperingati hari kesaktian pancasila bukan merupakan rutinitas, melainkan panggilan untuk kembali menyadari bahwa pancasila bukan hanya sebagai lambang negara. Melainkan juga sebagai ideologi yang berbangsa dan bernegara.

"Peringatan hari kesaktian pancasila yang jatuh pada  tanggal 1 Oktober itu adalah pengingat akan kokohnya dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. ((adv)
 

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024