Balikpapan (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Kalimantan Timur akan membongkar barak-barak bangunan bekas lokalisasi Lembah Harapan Baru Km 17 Jalan Soekarno-Hatta dan Manggarsari.

"Pembongkaran bangunan bekas lokalisasi itu dilaksanakan selambatnya akhir tahun ini," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi di Balikpapan, Selasa.

Dalam kaitan itu ia sudah memerintahkan Asisten I Sekretariat Kota dan Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) untuk melakukan koordinasi.

Namun demikikan Pemkot Balikpapan akan memastikan apakah langkah ini tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Sejumlah hal dipastikan dulu statusnya, terutama tanah dan bangunan.

Rizal mengatakan sambil menunggu proses hukumnya selesai, saat ini para pengelola lokalisasi itu tengah menjalani proses Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung. Mereka mempersoalkan penutupan lokalisasi yang dilakukan Pemkot tahun lalu.

"Jadi sekarang ini kami akan melakukan kajian tuntas, apakah tindakan pembongkaran melanggar hukum atau tidak. Jangan sampai kita salah langkah," kata Kepala Biro Humas Pemkot Balikpapan Sudirman Djajaleksana.

Pembongkaran bangunan bekas lokalisasin yang dilakukan Pemkot Balikpapan itu merupakan pilihan utama. Apalagi pilihan itu muncul karena dilaporkan praktik prostitusi masih berlangsung di bekas lokalisasi tersebut.

Karena itu pula, katanya, Satpol PP terus melakukan razia. Tindakan serupa pun akan dilakukan di Manggar Sari, bekas lokalisasi lain di timur Balikpapan. Baik Manggar Sari maupun Lembah Harapan Baru berada di tengah pemukiman penduduk.

Dia mengatakan apabila praktik prostitusi juga dilakukan di rumah-rumah warga, tidak menutup kemungkinan rumah-rumah itu juga akan dibongkar.

"Kita optimis akan menang di tingkat kasasi karena barak-barak punya kita, aset Pemkot," kata Sudirman.

Sebelum ditutup total, dalam 30 tahun sudah tiga kali lokalisasi di Kota Balikpapan berpindah. Perpindahan ke Km 17 Soekarno-Hatta adalah yang terakhir.

Nama Lembah Harapan pertama kali dipakai saat kompleks lokalisasi itu berada di Gunung Malang, kawasan yang kini menjadi bagian dari pusat Kota Minyak Balikpapan.

Dari Gunung Malang di kawasan yang kini berdiri antara lain motel Marbo, lokalisasi pindah ke Km6 Soekarno-Hatta. Namun karena pemukiman berkembang di utara Balikpapan, komplek dipindahkan lebih jauh lagi ke utara. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014