Juru Bicara (Jubir) Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Troy Pantouw mengatakan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Kota Nusantara dibuka untuk umum agar masyarakat bisa menikmati langsung karya anak bangsa.

"Dari sini bisa menimbulkan rasa bangga akan karya anak bangsa, serta menunjukkan bahwa IKN milik kita semua," katanya di Kota Nusantara, Senin (16/9).

Troy menyampaikan, masyarakat yang berkunjung ke Kota Nusantara setelah resmi dibuka untuk umum hari ini, sebelum ke Kota Nusantara, masyarakat terlebih dahulu berkumpul di rest area.

"Dipastikan, semuanya sudah mengunduh aplikasi iKnow sebagai syarat awalnya," ungkapnya.

Kemudian, secara silih berganti masyarakat diantar menggunakan 5 bus listrik yang disiapkan OIKN, bus itu ada dua jenis, untuk ukuran kecil memiliki daya angkut 17 penumpang dan yang besar 47 penumpang.

Bus itu  menempuh perjalanan kurang lebih sekitar 10 menit dari rest area menuju halte Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan IKN.

Bila melihat ke kanan, setelah bus tiba, nampak dua sayap garuda atau yang dinamakan sayap pelindung Nusantara serta tiang bendera raksasa pada Taman Kusuma Bangsa.

Taman Kusuma Bangsa memiliki luas 1.915 m2 yang terdiri dari area plaza, Sayap Pelindung Nusantara, patung Soekarno-Hatta, Api Abadi, dan bentang alam.

Taman itu dirancang oleh seniman patung asal Bali I Nyoman Nuarta dan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada Agustus lalu, dan menjadi wadah pelaksanaan Renungan Suci dan penghormatan kepada para pahlawan bangsa pada 16 Agustus 2024.

Taman tersebut letaknya satu garis dengan Sumbu Kebangsaan, Istana Negara dan Istana Garuda. Maka, taman tersebut cocok menjadi spot selfie dengan bentang alam Kota Nusantara.

"Tapi butuh perjuangan untuk kesana, karena bus berhentinya di halte Plaza Seremoni, jadi warga harus berjalan kaki terlebih dahulu untuk kesana," tutur Troy.

Masih tidak jauh dari halte, sepanjang perjalanan di kawasan Plaza Seremoni tepatnya di sisi kanan menuju Istana Garuda Nusantara pengunjung diberikan pemandangan jalan setapak dari kayu yang melingkar-lingkar di atas embung.

"Disana terdapat forrest trail atau tempat berjalan kaki yang menjelajahi alam, dan itu dibangun apa adanya mengikuti kontur wilayah tersebut," ujar Troy.

Troy menambahkan, di bawahnya terdapat embung yang berfungsi untuk menurunkan suhu panas. Saat ANTARA berada dilokasi memang suhu disana tidak sepanas saat dilakukan peletakan batu pertama beberapa bulan silam.

Kurang lebih 200 meter berjalan dari halte, pengunjung bisa melihat bangunan berbentuk oval dua lantai dengan konsep bangunan yang menyatu dengan alam. Troy menjelaskan tempat itu dinamakan retail galeri atau galeri Plaza Seremoni.

"Retail galeri untuk memudahkan masyarakat untuk bertransaksi, mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan sebagainya, serta di dalamnya juga terdapat kafe," terang Troy.

Dari depan Galeri Plaza Seremoni, Troy menunjuk sebuah bangunan yang berbentuk melingkar, bangunan itu bernama visitor center.

"Visitor center tersebut ada berbagai wadah untuk pengusaha lokal," kata Troy

Troy melanjutkan, dari lokasi tersebut juga bisa melihat Mini Amphiteater. "Jadi ada seperti tangga itu untuk melihat pertunjukan atau pentas budaya yang digelar di IKN," imbuhnya.

Dalam hal ini, kata Troy pihaknya juga sudah bekerjasama dengan Kementerian Perekonomian dan Pariwisata (Kemenparekraf) untuk menyusun sejumlah agenda.

"Dan yang terpenting dari lokasi tersebut, masyarakat juga bisa langsung melihat landmark patung Istana Garuda Nusantara," tegas dia.

Sama seperti sayap pelindung Nusantara di Taman Kusuma Bangsa, patung Garura Nusantara itu juga merupakan maha karya Nyoman Nuarta.

Begitu pula untuk Plaza Seremoni yang merupakan buah karya dari Urban+ Studio yang didirikan oleh putra terbaik bangsa Sibarani Sofian.

"Kita patut berbangga, dan silahkan saja buat semua elemen masyarakat untuk hadir dan melihat langsung serta mengabadikan momen untuk dijadikan sebuah cerita sejarah bahwa IKN ini merupakan hasil karya mereka di Kota Nusantara," demikian Troy.
 

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024