Festival permainan tradisional yang berlangsung di Balikpapan pada 4-5 September 2024 menjadi benteng bagi anak-anak dari terpaan perangkat komunikasi digital.

"Festival permainan itu sekaligus melindungi warisan budaya nenek moyang dan meningkatkan rasa cinta generasi muda Tanah Air pada era perkembangan teknologi," kata Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV Kalltim-Kaltara Lestari di Balikpapan, Rabu (4/9).

Balai Pelestarian Kebudayaan di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu menggelar festival permainan anak tradisional di Pantai Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Kecamatan Balikpapan Kota.

Permainan-permainan anak tradisional, menurut Lestari, mampu meningkatkan kerja sama dan jiwa sosial serta saraf motorik anak. "Anak-anak zaman sekarang lebih sering terpapar gawai. Permainan anak tradisional dapat melindungi mereka dari dampak buruk gawai," katanya.

"Bila sebelumnya anak-anak hanya bermain di dunia maya, di (festival) ini mereka bisa berkumpul dan berinteraksi sosial bersama teman-teman sebaya. Interaksi itu menimbulkan jiwa positif bagi mereka," ujarnya.

Baca juga: Pemprov Kaltim perjuangkan hak anak dengan cetak 2P

Lestari meyakini permainan dan perlombaan tradisional anak-anak Nusantara mampu membangkitkan jiwa generasi muda yang seringkali disebut sebagai generasi stroberi karena lemah fisik dan mental. 

Beragam permainan tradisional yang disuguhkan antara lain lomba egrang, bakiak, gasing, dan lari balok serta aneka permainan papan zaman dulu. Setidaknya terdapat ratusan pelajar tingkat sekolah dasar di Kota Balikpapan mengikuti festival itu.

Nilai-nilai yang dapat diperoleh anak-anak dari permainan tradisional, lanjut Lestari, yaitu menghargai proses sebelum memenangkan lomba, membentuk ketangguhan terhadap tantangan, mampu bekerja sama, sabar, dan sportivitas.

"Contohnya seperti permainan gasing. Dalam permainan itu, ada nilai sportivitas dengan temannya. Mereka juga merasakan kalah ataupun menang. Itu akan membentuk kepribadian jiwa yang tangguh untuk bersaing," katanya.

Baca juga: Kaltim gaungkan "Aku Anak Sehat" untuk tingkatkan pengunjung posyandu

Festival permainan tradisional anak yang digelar di Balikpapan itu merupakan kegiatan pertama kali yang digelar di Kalimantan Timur dan digagas langsung oleh Kemendikbudristek.

"Kami harap bisa menggelar rutin festival itu di Kaltim, bahkan tidak hanya di Kaltim tapi juga di Kaltara. Setidaknya dinas terkait bisa turut menggelar," demikian Lestari.

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024