Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kalimantan Timur (TPID Kaltim) melakukan antisipasi inflasi tinggi di tengah banyaknya agenda lokal dan nasional yang digelar di Kaltim, salah satunya MTQ Nasional yang diperkirakan dihadiri 6.988 orang.

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX 2024 di Kaltim dengan peserta sebanyak itu dengan rincian 1.998 peserta, 884 pelatih, 1.000 ofisial, 1.660 pendamping, 1.090 peserta pawai, 156 dewan hakim, 150 pejabat pusat dan daerah, serta 50 tamu negara.

“Antisipasi ini diharapkan pencapaian inflasi Kaltim periode Agustus dapat berlanjut pada September, meski di tengah tantangan peningkatan tekanan inflasi seiring adanya agenda lokal dan nasional,” ujar Wakil Ketua I TPID Provinsi Kaltim Budi Widihartanto di Samarinda, Rabu.

Sedangkan agenda lokal antara lain Balikpapan Fest yang akan digelar pada tanggal 26-29 September, yakni festival untuk menyambut Hari Pariwisata Dunia, kemudian Pesta Adat Erau Pelas Benua 2024 di Kabupaten Kutai Kartanegara pada 21-30 September.

Budi yang juga Kepala Bank Indonesia Provinsi Kaltim ini melanjutkan, berbagai antisipasi yang dilakukan antara lain TPID Kaltim akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam program pengendalian inflasi melalui strategi 4K.

Strategi 4K tersebut adalah keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif, karena melalui inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim yang berkelanjutan.

Masyarakat juga dapat mendukung pengendalian inflasi, yakni dengan berbelanja bijak dan tidak melakukan konsumsi secara berlebihan, karena dengan aksi borong dan boros konsumsi juga dapat memicu harga barang menjadi naik.

Ia menjelaskan, pada Agustus lalu TPID Kaltim berhasil mengendalikan harga di tengah tantangan besar, yakni masuknya tahun ajaran baru yang memicu naiknya kebutuhan seragam dan peralatan sekolah, termasuk adanya Upacara Peringatan HUT RI di IKN.

Keberhasilan pengendalian ini tercermin dari Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim periode Agustus 2024 tercatat mengalami deflasi (penurunan harga) 0,12 persen (mtm), atau secara akumulasi mengalami inflasi sebesar 2,13 persen (yoy) dan 1,19 persen (ytd).

Berbagai pola yang dilakukan pada Agustus dan bulan-bulan sebelumnya, lanjut ia, akan diterapkan kembali pada September ini, tentunya disesuaikan dengan perkembangan terkini, karena disadari bahwa tiap agenda terdapat sedikit perbedaan pola.

Sedangkan sejumlah hal yang dilakukan sepanjang Agustus antara lain giat pasar murah di Samarinda, Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser, Berau, dan Penajam Paser Utara.

“Memastikan ketersediaan pasokan dengan peresmian kios pengendali inflasi di Pasar Rawa Indah, Kota Bontang, penyaluran beras SPHP ke Kios Penyeimbang Inflasi di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka di Samarinda, penguatan pasokan di sisi hulu berupa bantuan sarana dan prasarana tani di sejumlah kabupaten,” katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024