Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Balikpapan bersama Aparat Penegak Hukum (APH) dari Kepolisian Resor Kota Balikpapan dan Kodim 0905 Kota Balikpapan, menggelar razia dan melakukan tes urine kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)..
"Kegiatan ini merupakan implementasi dari tiga kunci pemasyarakatan maju, yaitu deteksi dini, cegah peredaran narkoba, dan sinergi dengan APH serta Back to Basic,” kata Kepala Lapas Kelas IIA Balikpapan, Pujiono Slamet, Kamis (29/8).
Ia menyebutkan razia yang digelar sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran dari Dir. Pamintel DirjenPas Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, tentang laporan pelaksanaan penggeledahan kamar dan tes urine bagi narapidana, tahanan, dan anak binaan di Lapas, Rutan, dan LPKA bersama APH.
"Kegiatan ini kami laksanakan juga sebagai bentuk deteksi dini," ujarnya.
Pujiono berharap pihaknya terus menjaga komitmen dan integritas demi terciptanya Lapas Balikpapan zero telepon genggam, pungutan liar, dan narkoba.
Lanjutnya, berdasarkan hasil razia dan penggeledahan, tidak ditemukan barang-barang terlarang, seperti handphone, narkoba, ataupun senjata tajam.
Tetapi petugas gabungan sempat mengamankan beberapa benda yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.
Pujiono menuturkan, setelah dilakukan penggeledahan dilanjutkan dengan tes urine kepada WBP. Tes urine dilakukan kepada 20 WBP yang dipilih secara acak.
Dikemukakannya, dalam melakukan tes urine difasilitasi oleh tim medis Lapas Balikpapan yang ada di Klinik Lapas.
"Dan alhamdulillah untuk hasilnya semua WBP negatif narkoba," imbuhnya.
Pujiono mengapresiasi semua petugas Lapas Balikpapan dan APH yang terlibat dalam kegiatan ini serta Warga Binaan Lapas Balikpapan yang kooperatif saat penggeledahan maupun tes urine.
“Satu pesan saya kepada saudara-saudara, tetaplah berbuat baik. Jika belum bisa menjadi baik, berpura-pura lah menjadi orang baik sampai kalian lupa kalau sedang berpura-pura,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Kegiatan ini merupakan implementasi dari tiga kunci pemasyarakatan maju, yaitu deteksi dini, cegah peredaran narkoba, dan sinergi dengan APH serta Back to Basic,” kata Kepala Lapas Kelas IIA Balikpapan, Pujiono Slamet, Kamis (29/8).
Ia menyebutkan razia yang digelar sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran dari Dir. Pamintel DirjenPas Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, tentang laporan pelaksanaan penggeledahan kamar dan tes urine bagi narapidana, tahanan, dan anak binaan di Lapas, Rutan, dan LPKA bersama APH.
"Kegiatan ini kami laksanakan juga sebagai bentuk deteksi dini," ujarnya.
Pujiono berharap pihaknya terus menjaga komitmen dan integritas demi terciptanya Lapas Balikpapan zero telepon genggam, pungutan liar, dan narkoba.
Lanjutnya, berdasarkan hasil razia dan penggeledahan, tidak ditemukan barang-barang terlarang, seperti handphone, narkoba, ataupun senjata tajam.
Tetapi petugas gabungan sempat mengamankan beberapa benda yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.
Pujiono menuturkan, setelah dilakukan penggeledahan dilanjutkan dengan tes urine kepada WBP. Tes urine dilakukan kepada 20 WBP yang dipilih secara acak.
Dikemukakannya, dalam melakukan tes urine difasilitasi oleh tim medis Lapas Balikpapan yang ada di Klinik Lapas.
"Dan alhamdulillah untuk hasilnya semua WBP negatif narkoba," imbuhnya.
Pujiono mengapresiasi semua petugas Lapas Balikpapan dan APH yang terlibat dalam kegiatan ini serta Warga Binaan Lapas Balikpapan yang kooperatif saat penggeledahan maupun tes urine.
“Satu pesan saya kepada saudara-saudara, tetaplah berbuat baik. Jika belum bisa menjadi baik, berpura-pura lah menjadi orang baik sampai kalian lupa kalau sedang berpura-pura,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024