Samarinda (ANTARA Kaltim) - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Kota Samarinda, sudah mencapai 118 persen atau melebihi kouta yang ditetapkan Pertamina.

"Konsumsi BBM untuk jenis solar di Samarinda sudah lebih 100 persen yakni 118 persen sementara premium masih tersisa 13 persen," ungkap Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail, kepada wartawan, Kamis.

Pemerintah Kota Samarinda kata Nusyirwan Ismail, berharap agar tetap ada alokasi BBM jenis solar untuk mencukupi kebutuhan hingga akhir 2014.

Sementara untuk premium, Nusyirwan Ismail mengaku optimistis, sisa kuota 13 persen tersebut masih bisa mencukupi hingga empat bulan ke depan atau akhir 2014.

"Kami tetap berharap alokasi solar tetap dibuka dengan dukungan ekstra alokasi untuk mengurangi keresahan masyarakat terkait ketersediaan BBM jenis solar tersebut. Sementara untuk premium, saya optimistis maih bisa mencukupi hingga akhir tahun," katanya.

"Karena masalah BBM ini merupakan kebijakan nasional sehingga kami (Pemkot Samarinda) hanya melakukan pengamanan atas gangguan oleh para pengetab pada distribusi ke masyarakat yakni dengan meningkatkan patroli di seluruh SPBU," ungkap Nusyirwan Ismail.

Pemerintah Kota Samarinda lanjut Nusyirwan Ismail telah memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol ) untuk melakukan patroli secara rutin dan acak, untuk meminimalisir terjadinya penyimpangan yang dilakukan pengetap di SPBU.

"Melalui Satpol PP, kami terus meningkatkan pengawasan untuk meminimalisr aksi para pengetap BBM di SPBU. Walaupun kami mengakui masih kerap kecolongan sebab aksi mereka (pengetap) kerap dilakukan pada malam hari atau di sela-sela pengawasan namun sejumlah pengetap berhasil kami amankan walaupun tidak bisa diproses hukum karena tidak tertangkap tangan saat melakukan pengisian BBM," ujarnya.

"Namun sebagai efek jera, identitas mereka dan nomor kendaraan yang telah dimodivikasi itu kami catat kemudian dilaporkan ke kepolisian. Kami berharap, seluruh elemen masyarakat juga ikut mengawasi untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penyimpangan distribusi BBM," ungkap Nusyirwan Ismail.    (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014