Samarinda (ANTARA Kaltim) – Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertan) Kaltim H Ibrahim mengatakan Kaltim memiliki potensi lahan kering dan lahan basah yang sangat luas, yang dapat digunakan untuk pertanian tanaman buah-buahan, sayuran dan hortikultura lainnya. Sebagian di antara lahan itu sudah dimanfaatkan, namun sebagian lainnya masih terbengkalai.
Untuk itu, ujar dia, perlu digerakkan kegiatan reboisasi dan penghijauan, tidak terkecuali dengan menanam pohon-pohon atau jenis tanaman sayuran unggulan lokal Kaltim. Diantaranya, Manggis dan Langsat Air Putih, Kapul, Durian Lahong, Lai Mahakam, Maritam, Tarap, Keledang, Anggrek hitam, Anggrek Tebu dan beberapa jenis tanaman lainnya.
“Kita sangat menekankan pada pentingnya menanam pohon buah dan sayuran di lahan-lahan produktif. Baik yang diusahakan sebagai hobi maupun yang ditanam untuk tujuan meningkatkan usaha bisnis. Karena, jika bukan kita siapa lagi yang peduli terhadap tanaman buah dan sayuran unggulan lokal Kaltim,†kata Ibrahim.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlu perhatian lebih serius pada upaya pembudidayaan jenis-jenis tanaman lokal yang hampir punah itu. Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan daya saing buah maupun sayuran lokal terhadap buah dan sayuran impor, kiranya perlu dikembangkan budidaya buah dan sayuran yang lebih baik lagi.
Dispertan Kaltim, ujar dia, memberikan perhatian serius untuk keberlanjutan tanaman buah dan sayuran lokal Kaltim. Melalui sistem KUAT (Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu), Dispertan mendorong petani untuk memadukan penanaman buah dan sayuran dalam satu lahan, bahkan bisa ditambah dengan beternak ikan ataupun hewan ternak lainnya.
“Ini semua kita lakukan untuk membantu petani dalam meningkatkan pendapatannya. Jadi tidak hanya bergantung pada satu jenis usaha tani saja sepert menanam padi, melainkan dapat memanfaatkan semua peluang yang ada,†ujarnya.
Dengan dikembangkannya sistem KUAT di beberapa sentra pertanian yang ada di kabupaten se-Kaltim, diharapkan jenis tanaman buah dan sayuran unggulan lokal di Kaltim dapat terjaga kelestariannya, bahkan jika hasil produksinya bisa ditingkatkan maka bisa dikirim ke daerah lain ataupun di ekspor ke luar negeri.
Selain itu, Dispertan Kaltim juga melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait lainnya, dalam upaya meningkatkan daya saing produk pertanian khususnya untuk produk-produk turunannya. Seperti komoditi buah naga yang bisa dikembangkan menjadi berbagai macam produk turunan, seperti wine (anggur), keripik, dodol, sirup dan lainnya.
“Ini merupakan tantangan bagi kita bersama, karena ke depan produk-produk pertanian beserta produk turunannya tidak hanya bersaing dengan produk pertanian dari daerah lain di Indonesia, melainkan dari negara-negara di ASEAN bahkan Asia. Kita perlu dukungan dari seluruh pihak untuk pengembangannya ke depan,†pungkasnya. (Humas Prov Kaltim/her)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Untuk itu, ujar dia, perlu digerakkan kegiatan reboisasi dan penghijauan, tidak terkecuali dengan menanam pohon-pohon atau jenis tanaman sayuran unggulan lokal Kaltim. Diantaranya, Manggis dan Langsat Air Putih, Kapul, Durian Lahong, Lai Mahakam, Maritam, Tarap, Keledang, Anggrek hitam, Anggrek Tebu dan beberapa jenis tanaman lainnya.
“Kita sangat menekankan pada pentingnya menanam pohon buah dan sayuran di lahan-lahan produktif. Baik yang diusahakan sebagai hobi maupun yang ditanam untuk tujuan meningkatkan usaha bisnis. Karena, jika bukan kita siapa lagi yang peduli terhadap tanaman buah dan sayuran unggulan lokal Kaltim,†kata Ibrahim.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlu perhatian lebih serius pada upaya pembudidayaan jenis-jenis tanaman lokal yang hampir punah itu. Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan daya saing buah maupun sayuran lokal terhadap buah dan sayuran impor, kiranya perlu dikembangkan budidaya buah dan sayuran yang lebih baik lagi.
Dispertan Kaltim, ujar dia, memberikan perhatian serius untuk keberlanjutan tanaman buah dan sayuran lokal Kaltim. Melalui sistem KUAT (Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu), Dispertan mendorong petani untuk memadukan penanaman buah dan sayuran dalam satu lahan, bahkan bisa ditambah dengan beternak ikan ataupun hewan ternak lainnya.
“Ini semua kita lakukan untuk membantu petani dalam meningkatkan pendapatannya. Jadi tidak hanya bergantung pada satu jenis usaha tani saja sepert menanam padi, melainkan dapat memanfaatkan semua peluang yang ada,†ujarnya.
Dengan dikembangkannya sistem KUAT di beberapa sentra pertanian yang ada di kabupaten se-Kaltim, diharapkan jenis tanaman buah dan sayuran unggulan lokal di Kaltim dapat terjaga kelestariannya, bahkan jika hasil produksinya bisa ditingkatkan maka bisa dikirim ke daerah lain ataupun di ekspor ke luar negeri.
Selain itu, Dispertan Kaltim juga melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait lainnya, dalam upaya meningkatkan daya saing produk pertanian khususnya untuk produk-produk turunannya. Seperti komoditi buah naga yang bisa dikembangkan menjadi berbagai macam produk turunan, seperti wine (anggur), keripik, dodol, sirup dan lainnya.
“Ini merupakan tantangan bagi kita bersama, karena ke depan produk-produk pertanian beserta produk turunannya tidak hanya bersaing dengan produk pertanian dari daerah lain di Indonesia, melainkan dari negara-negara di ASEAN bahkan Asia. Kita perlu dukungan dari seluruh pihak untuk pengembangannya ke depan,†pungkasnya. (Humas Prov Kaltim/her)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014