Samarinda (ANTARA Kaltim) – Liga Pendidikan Indonesia (LPI) diprogramkan secara nasional secara berjenjang, mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga nasional. Apa yang telah dilakukan merupakan langkah terbaik demi kepentingan bersama, dalam mengimpelementasikan salah satu program pembangunan Kaltim, yaitu pengembangan SDM.

Dimana pelaksanaan program Kaltim Cemerlang (Cerdas, Merata dan Prestasi Gemilang) dalam segala hal harus diwujudkan. Termasuk di bidang olahraga, khususnya sepakbola.

Demikian dikatakan Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak saat membuka LPI V Kaltim 2014, tingkat SMP dan SMA/SMK yang diikuti 10 kabupaten/kota se-Kaltim, di Stadion Segiri, Samarinda, Senin (25/8).

“LPI merupakan satu hal yang penting dan strategis, sehingga harus didukung sepenuhnya. Dalam upaya memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Khususnya untuk cabang olahraga (cabor) sepakbola yang dalam LPI dikembangkan secara berjenjang sesuai tingkat pendidikannya,” kata Awang Faroek.

Awang Faroek mengapresiasi Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim yang secara rutin setiap tahun menyelenggarakan LPI. Dimana pada 2014 merupakan pelaksanaan kelima LPI tingkat Kaltim. Untuk itu, ujarnya, LPI diharapkan dapat menjadi sarana untuk mencetak bibit-bibit baru atlet sepakbola Kaltim, yang kemudian dapat dibina dan dilatih oleh PSSI Kaltim.

Awang Faroek menjelaskan, Kaltim dalam dua kali pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) terakhir mampu masuk dalam papan atas olahraga nasional. Pada 2008, ketika menjadi tuan rumah PON XVII di Samarinda, Kaltim berhasil menempati peringkat tiga besar di bawah Jawa Timur dan DKI Jakarta.

“Dan salah satu yang menjadi kebanggaan kita pada PON XVIII di Riau 2012, Kaltim berhasil menempati posisi lima besar dan semakin sempurna dengan raihan medali emas untuk cabor sepakbola. Pada PON XIX 2016 di Jawa Barat mendatang, minimal kita mempertahankan posisi kelima dari 33 provinsi dan Kaltim harus tetap menjadi provinsi terbaik diluar pulau Jawa pada bidang olahraga, termasuk sepakbola,” jelasnya.

Awang Faroek berharap kemajuan olahraga dapat membawa kemajuan pada daerah, termasuk nasional. Untuk itu, pengembangan dan pembinaan di semua cabor harus terus ditingkatkan. Untuk sepakbola, sebut dia, perkembangannya sangat baik, dengan menjamurnya sekolah sepakbola di seluruh Kaltim.

“Saya minta kepada seluruh bupati/walikota, Dispora dan Disdik di seluruh kabupaten/kota, bekerjasama dengan KONI Kaltim dan kabupaten/kota agar dapat memberikan perhatian yang besar terhadap kemajuan olahraga di daerah masing-masing. Kemajuan olahraga Kaltim tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi harus bersama-sama,” harapnya.

Awang Faroek mengimbau kepada PSSI Kaltim agar dapat memonitor seluruh jadwal yang dipertandingkan baik tingkat SMP maupun SMA/SMK guna memantau bibit-bibit muda potensial untuk kemudian dibina oleh PSSI. Selain itu, ujar dia, Kaltim memiliki Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) sebagai wadah pembinaan bagi atlet-atlet muda, termasuk cabor sepakbola.

“SKOI kita saat ini menampung sekitar 120 siswa untuk setiap tahunnya, mulai tahun ajaran baru ini ditingkatkan jumlah siswanya menjadi 500 orang. Terdiri dari berbagai macam cabor dan diberikan beasiswa secara penuh. Kita harapkan, minimal ada dua tim sepakbola dari total jumlah tersebut,” imbaunya.

Kepada pemain dan perangkat pertandingan (wasit dan hakim garis), Awang Faroek berpesan agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas dalam setiap pertandingan, guna meraih prestasi maksimal, yaitu menjadi yang terbaik di Kaltim dan mewakili Kaltim pada ajang LPI tingkat nasional.

“Jangan sampai ada pemain yang melakukan kegiatan tercela, yaitu berkelahi di lapangan, memukul wasit dan tindakan indisipliner lainnya. Redam emosi. Kepada para wasit agar dapat bekerja baik, jujur, adil dan tidak memihak. Junjung tinggi sprotivitas dan fair play dalam setiap pertandingan,” pesannya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kaltim H Musyahrim menyampaikan LPI V Kaltim 2014 diikuti 10 kabupaten/kota se-Kaltim, dimana masing-masing daerah mengirimkan satu perwakilan untuk tingkat SMP dan SMA/SMK.

Perwakilan tersebut diantaranya, Berau yang diwakili SMA Negeri 8 dan SMP Negeri 4, Balikpapan (SMA Negeri 6 dan SMP Negeri 8), Kutai Kartanegara (SMK Geologi Pertambangan Tenggarong dan SMP Negeri 1 Tenggarong), Bontang (SMK Negeri 1 dan SMP Vidatra), serta Paser (SMA Negeri 1 Long Ikis dan SMP Negeri 5 Tanah Grogot).

Selanjutnya, Kutai Barat (SMK Negeri 2 Sendawar dan SMP Negeri 38 Sendawar), Kutai Timur (SMA Negeri 1 Sangatta dan SMP YPPSB Sangatta), Penajam Paser Utara (SMA Negeri 8 Penajam dan SMP Negeri 3 Penajam), Mahulu (SMK Pelita Mahakam) dan Samarinda (SMA Negeri 13 dan SMP Negeri 22).

“Pertandingan akan dilangsungkan pada 24-31 Agustus 2014 yang dipusatkan di Stadion Segiri dan Lapangan Sepakbola Kurusetra Universitas Mulawarman Samarinda. Total hadiah yang disediakan senilai Rp150 juta, untuk juara I Rp35 juta, juara II Rp25 juta dan juara III Rp20 juta. Bagi juara I berkesempatan mewakili Kaltim pada gelaran LPI tingkat nasional,” ucapnya.

Turut hadir, Ketua Umum PSSI Kaltim Yunus Nusi, Kepala Dispenda Kaltim Edi Kuswaedi, Kepala Dispora Kaltim Fachruddin Japrie, Direktur RSUD AW Syahranie Rachim Dinata, Staf Ahli Gubernur bidang Pendidikan Dr Sigit Muryono dan perwakilan Korem 091/ASN. (Humas Prov Kaltim/her).

 
 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014