Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan Kukuh Ribudiyanto mengatakan modifikasi cuaca dilakukan untuk menurunkan curah hujan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Saat ini angin dari tenggara menuju ke daratan khususnya di kawasan IKN berpotensi membawa awan hujan," jelasnya, Selasa (23/7).

Oleh sebab itu, untuk mencegah awan itu sampai ke daratan maka dilakukan modifikasi cuaca dengan menghujankan awan-awan tersebut sebelum sampai ke daratan.

Menurut Kukuh, awan hujan ini bila sampai ke darat cukup mengganggu proses pembangunan di IKN, lebih lagi proses itu terus dikebut menjelang agenda upacara Hari Ulang Tahun (HUT) RI  pada 17 Agustus mendatang.

Kukuh menjelaskan, dalam prosesnya BMKG berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Jadi dari Kemenhub mengerahkan sebanyak empat unit pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)," jelasnya.

Biasanya, pesawat TMC ini menyemai garam atau NaCi melalui udara sesuai dengan titik koordinat yang telah ditentukan dengan tujuan meningkatkan atau mengurangi intensitas hujan.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Kick Off Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2024 di Jakarta, Minggu lalu mengatakan bahwa tantangan terbesar pembangunan Bandara very very important person (VVIP) IKN yang diberi nama Nusantara Airport, adalah hujan yang terjadi secara terus menerus di wilayah Kalimantan Timur.

Dia mencontohkan, pada bulan Juni lalu, dalam 30 hari, waktu yang digunakan untuk pembangunan Bandara IKN hanya delapan hari, karena hanya pada 8 hari tersebut yang cerah.

Oleh karena itu, pihaknya bersinergi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan upaya modifikasi cuaca untuk mendukung pembangunan Bandara tersebut.

Meski begitu, dia menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan percepatan pembangunan Bandara VVIP IKN.

Lebih lanjut, Budi mengaku bahwa pihaknya juga telah diundang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang dijadwalkan pada Kamis (25/7) dengan agenda menyampaikan laporan terkait progres pembangunan Bandara VVIP IKN.

"Nanti hari Kamis, kami akan diundang rapat oleh Bapak Presiden (Joko Widodo). Tentu kami berusaha sesuai dengan rencana untuk 17 Agustus," kata Budi.

Bandara VVIP IKN ditargetkan bisa beroperasi pada 1 Agustus 2024 untuk mendukung pelaksanaan upacara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Progres pekerjaan fisik Bandara IKN sampai dengan minggu ke-25 telah mencakup beberapa aspek, di antaranya pekerjaan baja, instalasi pipa plumbing, atap, dinding, dan elektrikal di Terminal VVIP, pekerjaan kolom, instalasi pipa plumbing, dan rangka baja di Terminal VIP.

Selanjutnya, pekerjaan struktur atas lantai 1-4 Gedung ATC, pekerjaan pilecap dan instalasi plumbing Gedung Administrasi dan Operasional, pekerjaan minipile dan pipa plumbing di Gedung PK-PPK, serta pekerjaan struktur atas gedung substation.

Aspek lainnya, pekerjaan struktur atas gedung peribadatan, pekerjaan struktur lab karantina, pekerjaan minipile bangunan power house,  pekerjaan cut & fill, galian U-ditch, geotextile, agregat di Jalan Akses Utama (uditch), embung, dan Jalan Perimeter Barat, pekerjaan fondasi pancang Gedung Ruang Pompa dan GWT, serta STP, serta pekerjaan pondasi rumah dinas.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kemajuan atau progres pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) mundur dari target awal karena hujan deras.

Mundurnya pembangunan di IKN juga menyebabkan rencana Presiden untuk berkantor di IKN, yang diagendakan mulai Juli ini, tertunda.

“Kemarin memang targetnya kan Juli (berkantor di IKN), tetapi kan lihat di IKN tiap hari hujan terus, hujan deras banget jadi memang pekerjaan banyak yang mundur,” kata Jokowi ketika ditemui sebelum berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (16/7).

Menurut Kepala Negara, mundurnya pembangunan infrastruktur di IKN karena faktor cuaca adalah hal biasa dalam pengerjaan proyek besar.

Meskipun demikian, Jokowi mengatakan bahwa infrastruktur dasar seperti pasokan air dan listrik segera siap.
 

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024