Korban kecelakaan di perairan Teluk Balikpapan tepatnya di kawasan Buluminung, Kabupaten Penajam Paser Utara hingga sore hari masih belum ditemukan.

"Korban atas nama Zaki berusia 12 tahun warga Kota Balikpapan," kata Kepala Kantor Pencarian Kelas A (Basarnas) Balikpapan, Dody Setiawan, Minggu (21/7).

Ia mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan adanya kecelakaan kapal di Teluk Balikpapan pagi tadi sekitar pukul 11.35 Wita.

Dalam laporan tersebut, telah terjadi kecelakaan kapal 1 unit speadboad atau perahu motor surveyor yang menabrak buritan kapal tongkang sekitar pukul 10.00 Wita.

"Speadboad  itu berisikan 7 orang terdiri dari 1 orang pengemudi dan 6 penumpang, 5 penumpang berhasil selamat sementara 1 penumpang meninggal dunia dan satu penumpang lainnya bernama Zaki belum ditemukan," jelasnya.

Dody menjelaskan, pihaknya setelah mendapatkan laporan, langsung menuju ke lokasi kejadian melalui Pelabuhan Somber Balikpapan menggunakan KN SAR 408 dan dibantu alat utama lainnya.

"Perjalanan menuju ke lokasi kejadian sekitar 40 menit," jelas Dody.

Lanjutnya, dalam pencarian tersebut turut melibatkan kapal motor TNI Angkatan Laut, kapal motor milik masyarakat serta  para nelayan sekitar.

Kendati demikian, hingga sore hari korban masih belum ditemukan, "pukul 18.00 Wita Tim SAR Gabungan melaksanakan debriefing dengan hasil pencarian masih Nihil," imbuhnya.

"Pencarian kembali dilakukan esok hari dimulai pukul 07.00 Wita," katanya.

Dody menyebutkan, sesuai dengan Renops H.2, Tim berposko di Dermaga Somber pada posisi 1°12'25.9"S 116°50'12.8"E," jelasnya.

Secara terpisah, Yanti orang tua korban serta salah satu penumpang dari kapal motor yang mengalami insiden itu mengatakan speedboad dalam kondisi baik saat berangkat

“Saya sama anak tadi dari Balikpapan menuju ke Kabupaten PPU ikut suami, tapi mesin tiba-tiba mati pas di tengah-tengah antara tongkang dengan tugboat yang menarik  tongkang,” jelasnya. 

Yanti mengatakan, pengemudi sudah berusaha untuk menghidupkan kembali mesin yang mati, namun gagal. Di sisi lain posisi tongkang batu bara sudah sangat dekat. Membuat para penumpang panik dan melompat ke laut. 

“Ada, empat penumpang panik loncat ke laut termasuk anak saya, saya sama bapaknya masih di atas speedboad sama driver,” ucap Yanti.

Dia juga sempat untuk menolong anaknya namun tidak bisa sebab arus laut yang begitu kencang.

“Saya sudah berusaha menolong Zaki tapi lepas, karena anak saya terbawa arus,” tutur Yanti.              

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024