Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, menyatakan berbagai lomba bersifat tradisional yang digelar pemda merupakan upaya untuk melestarikan adat dan budaya lokal, yakni untuk menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur tidak luntur.

"Budaya adalah warisan leluhur yang memiliki nilai-nilai tinggi di kehidupan masyarakat, maka harus selalu diingat, dijaga, dan dipertahankan agar tetap lestari di tengah perkembangan zaman," kata Bupati Kukar Edi Damansyah di Tenggarong, Jumat.

Sementara Kabupaten Kukar mempunyai beragam adat dan budaya, tetap memerlukan pelestarian di modernisasi ini, salah satunya adalah budaya khas Kutai yang sampai saat ini tetap terjaga karena mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

Berbagai bentuk dukungan dari pemerintah tersebut seperti bantuan peralatan, perlengkapan, hingga beragam kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian adat dan budaya baik bantuan kepada kelompok, lembaga adat, sanggar, maupun melalui lomba.

Salah satunya seperti lomba tari Jepen, lomba kuliner khas, dan lomba baju miskat khas Kutai yang masih berlangsung hingga kini, yakni lomba yang digelar sejak Selasa hingga Sabtu (16-20/7), sebagai salah satu upaya melestarikan budaya daerah.

Lomba ini juga sekaligus untuk mengenalkan kepada generasi muda bahwa Kukar kaya akan tradisi, seni, dan budaya, termasuk kaya akan berbagai jenis dan bentuk makanan khas.

"Sebagai generasi penerus bangsa, harus tetap menjaga dan melestarikan tradisi budaya. Lomba yang sedang diadakan ini adalah bentuk pelestarian budaya khas Kutai," katanya.

Menurutnya, baju miskat bercorak khas Kutai yang sudah menjadi salah satu pakaian ASN dipakai setiap Kamis, kemudian tari Jepen yang memiliki banyak varian mulai tradisional dan hingga modern, semua itu harus tetap dilestarikan karena nuansa adat dan budaya selalu melekat.

Begitu juga dengan kuliner khas Kutai yang tersebar di berbagai kecamatan di Kukar, masing-masing kuliner ini memiliki rasa, makna, jenis, dan sejarah yang berbeda sehingga harus dipertahankan karena tiap sejarah mengandung pelajaran berharga.

"Beragam kekayaan khas ini pun harus selalu dipromosikan bersama mulai Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, PKK, komunitas adat, sanggar seni, dan lainnya karena hal ini juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif," katanya.*

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024