Penajam (ANTARA Kaltim) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Penajam Paser Utara, menghimbau warga di daerah itu untuk mewaspadai penyebaran Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS).
"ISIS sangat bertentangan dengan Pancasila. Karena itu, peran ormas Islam, tokoh agama, mubaliq, Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar melakukan pencegahan terhadap ISIS," ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Penajam Paser Utara, Hakimin, Kamis.
Menyikapi isu ISIS tersebut lanjut Hakimin, seluruh umat Islam Indonesia dan ormas Islam harus mengedepankan samangat ukhuwah islamiyah dan kerukunan sosial.
Aparat keamanan bersama jajaran instansi pemerintah terkait lainnya menurut dia, harus serius menyikapi gerakan kelompok radikal tersebut.
"Umat islam dan segenap kekuatan bangsa tidak boleh terpecah-pecah dan terjebak dalam strategi adu domba yang dapat merugikan kepentingan umat. Kami juga menghimbau warga, bila menemukan kegiatan yang sifatnya bisa berpotensi merusak perdamaian, maka segera laporkan kepada pihak berwajib," kata Hakimin.
ISIS yang mengusung konsep Daulah Islamiyah global menurut Hakimin, bertentangan dengan prinsip Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI) dan sejarah penyebaran Islam di nusantara.
"Kementerian Agama pusat hingga daerah diminta berperan aktif menyampaikan pencegahan, pengaruh dan kemunculan ISIS, karena dapat merusak tatanan kehidupan yang dibangun atas dasar toleransi dan perdamaian," ujar Hakimin.
Semua komponen masyarakat dan tokoh agama tambah Hakimin, perlu meningkatkan kehati-hatian dalam menyikapi isu ISIS dan berkomitmen apapun yang dapat merusak perdamaian NKRI harus dicegah dan ditangani secara komprehensif. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"ISIS sangat bertentangan dengan Pancasila. Karena itu, peran ormas Islam, tokoh agama, mubaliq, Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar melakukan pencegahan terhadap ISIS," ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Penajam Paser Utara, Hakimin, Kamis.
Menyikapi isu ISIS tersebut lanjut Hakimin, seluruh umat Islam Indonesia dan ormas Islam harus mengedepankan samangat ukhuwah islamiyah dan kerukunan sosial.
Aparat keamanan bersama jajaran instansi pemerintah terkait lainnya menurut dia, harus serius menyikapi gerakan kelompok radikal tersebut.
"Umat islam dan segenap kekuatan bangsa tidak boleh terpecah-pecah dan terjebak dalam strategi adu domba yang dapat merugikan kepentingan umat. Kami juga menghimbau warga, bila menemukan kegiatan yang sifatnya bisa berpotensi merusak perdamaian, maka segera laporkan kepada pihak berwajib," kata Hakimin.
ISIS yang mengusung konsep Daulah Islamiyah global menurut Hakimin, bertentangan dengan prinsip Negara Kedaulatan Republik Indonesia (NKRI) dan sejarah penyebaran Islam di nusantara.
"Kementerian Agama pusat hingga daerah diminta berperan aktif menyampaikan pencegahan, pengaruh dan kemunculan ISIS, karena dapat merusak tatanan kehidupan yang dibangun atas dasar toleransi dan perdamaian," ujar Hakimin.
Semua komponen masyarakat dan tokoh agama tambah Hakimin, perlu meningkatkan kehati-hatian dalam menyikapi isu ISIS dan berkomitmen apapun yang dapat merusak perdamaian NKRI harus dicegah dan ditangani secara komprehensif. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014